PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menegaskan kepada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Purbalingga untuk bekerja keras agar Usaka Kecil Mikro Kecil Menengah (UMKM) naik kelas.
“Untuk mengatasi pengangguran, jangan sekadar menambah jumlah pelaku UMKM, tapi juga menaikkan kelas mereka. Dari yang tadinya mikro, naik menjadi kecil, yang kecil naik jadi menengah dan yang menengah naik menjadi besar,” katanya saat evaluasi kinerja Dinkop UKM Kabupaten Purbalingga, Senin (9/3).
Bupati mengapresiasi kinerja Dinkop UKM atas program Tuka-Tuku yang bekerja sama dengan Bukalapak. Program tersebut kini menjadi bahan studi banding daerah lain yang ingin menerapkan hal yang sama.
Dalam hal akses permodalan, pemkab menganggarkan subsidi pinjaman, termasuk kredit mawar yang tanpa bunga. Program itu banyak mendapatkan sambutan positif dari masyarakat dan pelaku UMKM.
Kepala Dinkop UKM Kabupaten Purbalingga, Budi Susetyono menjelaskan, saat ini di Purbalingga tercatat ada 96.592 pelaku UMKM. Usaha yang berkembang dari mikro menjadi usaha kecil tahun lalu tercatat 23 pelaku.
Upaya yang sudah lakukan untuk menaikkan kelas mereka yakni perluasan pemasaran melalui jaringan plafon daring (Tuka-Tuku) dengan omzet sampai saat ini mencapai Rp 129 juta, bantuan kemasan produk, festival-festival produk UMKM dan pelatihan bagi pelaku UMKM. (H82)