PURWOKERTO – Jajaran Polresta Banyumas menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) guna mengantisipasi bila terjadinya gangguan keamanan akibat pandemi Covid-19.
Simulasi tidak dilaksanakan dalam bentuk latihan di lapangan, tetapi penyampaian paparan oleh Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka di auditorium Graha Widyatama Unsoed yang digelar Sabtu (18/4).
Simulasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol Covid-19, yakni peserta mengenakan masker, dicek suhu badan sebelum masuk auditorium, cuci tangan dan duduk dengan menjaga jarak.
Simulasi yang diikuti seluruh Kapolsek di jajaran Polresta Banyumas, para Kabag dan Kasat serta dihadiri antara lain oleh Bupati Banyumas Achmad Husein dan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono serta Dandim 0701/ Banyumas Letkol Inf Chandra.
Kapolresta dalam paparannya menyebutkan ada tiga kategori kondisi masyarakat yang bisa timbul dari pandemi Covid-19. Yakni zona Merah 1, Merah 2 dan Merah 3. Bila terjadi situasi tersebut, Polresta Banyumas bersama-sama dengan TNI serta Pemkab Banyumas akan mengambil langkah-langkah sesuai yang diperlukan.
Dia menerangkan zona Merah 1 adalah kondisi dimana akibat pandemi Covid-19, sarana kesehatan tidak cukup sehingga pasien Covid tidak bisa dirawat di rumah sakit. Merah 2 bila kebutuhan pokok tidak mencukupi dan Merah 3 terjadi akibat kondisi Merah 1 dan Merah 2 sampai menimbulkan tindakan anarkis.
Menurut Kombes Whisnu, Polresta Banyumas bersama dengan jajaran TNI, Pemkab Banyumas telah mempunyai persiapan apabila terjadi situasi yang tidak diinginkan. ”Bila sampai terjadi hal yang tidak dinginkan akibat pandemi Covid-19 tersebut, gabungan Polri, TNI dan Pemkab Banyumas sudah memiliki langkah-langkah spesifik untuk menanggulanginya”.
Menurut Kapolresta berdasarkan lapofran intelijen dan perkembangan yang ada di lapangan, sampai saat ini di Kabupaten Banyumas belum sampai pada kondisi Merah. Mudah-mudahan di Banyumas tidak akan.
Bupati Banyumas Achmad Husien dalam keterangannya bersama Kapolresta dan Dandim mengatakan dampak pandemi Covid-19 di Banyumas belum sampai mengarah ke zona merah.
Ramai Diperbincangkan
Ia mengakui dalam beberapa kasus temuan warga yang positif corona di Kabupaten Banyumas, menjadi ramai diperbincangkan. Hal itu disebabkan dalam menangani kasus Covid-19, Banyumas hiper aktif.
”Kalau ada temuan warga yang positif, kami di Banyumas langsung ditangani dengan cepat. Seperti dalam menangani temuan warga yang positif Covid-19 karena menghadiri kegiatan Ijtima di Gowa Sulawesi Selatan. Semua itu dilakukan dengan cepat karena Banyumas sangat hati-hati dan protektif terhadap yang positif Covid-19,” katanya.
Husein mencontohkan kasus Covid-19 yang positif di Kober. Setelah ada satu peserta Ijtima Gowa yang dinyatakan postif, langsung melakukan tracking. Sampai Sabtu (18/4) ada 62 orang dan setelah dilakukan rapid test sudah 30 yang positif. Mereka yang positif langsung diisolasi di rumah sakit.
Sedangkan Dandim 0701/Banyumas Letkol Inf Chandra pihaknya sudah siap untuk memback up bila Covid-19 telah berdampak terhadap meningkatnya eskalasi di tengah masyarakat. Termasuk dukungan personel bia memang dibutuhkan.
”Dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini, peran serta masyarakat justru sangat dibutuhkan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan berdiam di rumah. Jadi tidak hanya TNI/Porli dan Pemkab saja, tetapi masyarakat juga harus berpartisipasi mengatasi pandemi Covid-19,” jelasnya. (G23)