CILACAP – Warga membangun tanggul darurat dengan menggunakan karung berisi tanah untuk mengatasi sementara dampak abrasi di Pantai Winong, Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Abrasi itu tercatat telah menenggelamkan dua rumah, dan mengancam 40 rumah lainnya.
“Rumah yang sudah terkena abrasi 2 rumah, hilang sudah tenggelam, pada jarak 200 meter pantai yang abrasi, ada 40 rumah yang terancam,” ungakp Pegiat Forum Masyarakat Winong Peduli Lingkungan, Riyanto, setelah mengikuti audiensi dengan DPRD Cilacap di Balai Desa Slarang, Jumat (16/10/2020).
Dua rumah itu, menurutnya 2 hilang pada awal tahun 2020. Menurutnya akibat abrasi, kini jarak antara pantai dan rumah warga, bahkan ada yang tinggal lima meter, sampai tujuh meter. Ia meminta pemerintah secepatnya menangani persoalan ini. Sebab, lanjutnya warga setiap hari hidup dalam kekhawatiran.
Warga sejauh ini, sudah berusaha membuat tanggul secara swadaya dengan karung berisi pasir dan batang kayu. Namun warga meminta agar ada penanganan permanen yang dilakukan untuk mengatasi abrasi.
(Baca Juga : Penanganan Fisik Abrasi Winong Direncanakan pada 2022 )
Kekhawatiran Bertambah
Memasuki musim hujan, kata dia kekhawatiran warga juga bertambah. “Kekhawatiran kami ketika masuk musim hujan, bendung di Rawalo dibuka, akan mempercepat abrasi,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Komisi C DPRD Cilacap Taufik Urrokhman Nurhidayat mengatakan abrasi Pantai Winong memang perlu penanganan serius. Namun, menurutnya penanganan abrasi itu, merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Bahwa tugas pokok dan fungsi kewenangan penanggulangan abrasi oleh pemerintah pusat, bukan Pemkab Cilacap. Bupati sudah dua kali kirim surat ke Kementrian PUPR. Berdasarkan Penjelasan BBWSSO, 2022 baru pengajuan DED penanganan abrasi, 2023 pelaksanaan, jadi bupati mengajukan surat percepatan penanganan abrasi,” ucapnya.
Ia menambahkan, sembari menunggu langkah penanganan dari pemerintah pusat, pihaknya memikirkan penanganan sementara menggunakan belanja tidak terduga. Selain itu ia juga meminta Dinas PSDA Cilacap, dan DLH Cilacap berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk mengupayakan bantuan penanggulangan sementara.
“Uang APBD kabupaten, bisa dialokasikan, kalau abrasi itu termasuk kategori bencana,” imbuhnya. (gdw-)