PURWOKERTO – Kota Purwokerto kembali menorehkan rekor MURI. Rekor baru yang dicatatkan di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) adalah berupa sajian jamur krispi terbanyak, yakni 2.024 porsi.
“Hari ini Minggu (6/10) mencatat rekor baru sajian jamur krispi terbanyak, yakni 2.024 porsi yang diprakarsai oleh Batalyon 405/Surya Kusuma, Warung Spesial Sambel dan Rita Supermal. Ini merupakan rekor MURI yang ke 9.211,” kata Senior Manajer MURI, Sri Widayati saat membacakan rekor baru yang dicatat oleh MURI.
Menurut Sri Widayati, dalam pencatatan rekor sajian jamur krispi terbanyak tersebut ada hal yang istimewa. Yakni jamur krispi yang disajikan merupakan budidaya dari Batalyon 405/Surya Kusuma.
“Biasanya jamur dibudidaya oleh petani atau masyarakat. Tapi kali ini ada yang istimewa, jamurnya merupakan jamur krispi yang dibudidaya oleh angota TNI di Yon 405/SK,” terangnya.
Rekor baru sajian jamur krispi terbanyak tersebut tercatatat dalam rekor MURI dengan nomor 9211R.MURI/X/2019. Piagam rekor MURI diserahkan kepada Bupati Banyumas Achmad Husein. Selanjutnya oleh Bupati, piagam diserahkan kepada Komandan Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo.
Dipasarkan
Sri Widayati menambahkan rekor sajian jamur krispi terbanyak tersebut merupakan rekor ke-15 yang diukir dari Purwokerto. Sudah banyak rekor dari Purwokerto yang dicatat MURI.
Danyon Infanteri 405/SK, Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo mengatakan, saat ini jamur krispi yang dibudidayakan Yon 405/SK mampu memproduksi jamur 100 kg per hari. Jamur tersebut dipasarkan ke mal, seperti Rita Supermal dan ke warung Spesial Sambel.
“Permintaan jamur krispi sangat banyak. Jamur krispi Yon 405/SK saat ini baru mampu memenuhi permintaan satu manajer warung Spesial Sambel yang ada di Purwokerto dan Cilacap. Permintaan lain sebenanarnya ada tetapi kami belum mampu memenuhinya,” jelasnya.
Ia menambahkan jamur krispi yang ada di Yon 405/SK yang menjadi petani jamurnya adalah para personel batalyon. Masyarakat yang tertarik untuk belajar tanam jamur bisa datang ke batalyon.
“Kami siap untuk mengedukasi masyarakat bagaimana proses menanam jamur. Mulai dari menyiapkan media tanam. Kalau masyarakat sudah bisa menanam sendiri, kami pun siap memasarkannya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah pemasarannya. Kami siap membantu memasarkan,” kata Ikhsan.
Ikhsan sangat berterima kasih kepada Dandim 0701/Banyumas Letkol Inf Chandra. Sebab inisiatif budidaya jamur di Yon 405/SK berasal dari Letkol Chandra. Sebelum menjabat Dandim 0701/Banyumas, Letkol Chandra adalah Danyon 405/SK.
“Letkol Inf Chandra yang mengawali budidaya jamur krispi di Yon 405/SK. Ketka sudah mulai terlihat perkembangannya, Letkol Chandra mendapat tugas sebagai Dandim. Sebagai penerusnya, saya melanjutkan budidaya jamur yang diawali oleh senior saya,” terang Ikhsan.
Dandim 0701/Banyumas Letkol Inf Chandra menjelaskan budidaya jamur itu diawali sekitar satu tahun lalu. Saat masih menjabat sebagai Danyon, ia melihat ada lokasi di komplek balatyon yang kotor tidak terawat.
“Lokasi yang kotor tersebut perlu dimanfaatkan untuk hal yang produktif. Setelah dilakukan survei, rupanya yang cocok adalah untuk lokasi budidaya jamur krispi. Lokasinya ada enam barak yang bisa dimanfaatkan atau seluas kurang lebih 0,5 hektar,” terang Chandra.
Anggota bayalyon pun diedukasi tentang budidaya jamur krispi. Rupanya jamur dapat tumbuh bagus dan berkembang dengan baik. Kualitas jamur yang dihasilkan juga bagus. “Kualitasnya tidak kalah dengan jamur krispi dari tempat lain”.(G23-20)