BANYUMAS-Sejumlah orang tua mengeluhkan kenaikan pengeluaran kuota internet untuk anak yang saat ini belajar di rumah. Di tengah pandemi korona saat ini ongkos kuota internet naik tiga kali lipat dari biasanya.
Warga Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Sidin mengaku sejak pandemi korona melanda, pembelajaran dan tugas dari sekolah dikerjakan dari rumah oleh anaknya. Akibatnya mau tidak mau, ketersediaan kuota data internet harus disediakan.
“Jadi yang tadinya satu bulan Rp 60 ribu cukup, sekarang malah Rp 20 ribu bisa dalam waktu tiga hari saja. Jadi memang menyita banyak ongkos untuk kuota internet,” jelasnya.
Tanpa kuota internet, anak-anak akan ketinggalan mengikuti proses pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran dari sekolah. Pernah kata Sidin, suatu hari anaknya kehabisa kuota internet. Padahal hari itu sedang ada penilaian tengah semester.
“Maka ia terpaksa ketinggalan mengikuti ujian tersebut dan harus mengikuti ujian susulan. Padahal ini kelihatannya masalah sepele namun ternyata cukup merepotkan juga,” katanya.
Orang tua asal Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Johari juga mengatakan kuota internet ini dibutuhkan untuk mengunduh materi pembelajaran yang diberikan oleh para guru. Selain itu ada juga tugas memotret hasil pra karya dan belajar di rumah, dalam bentuk foto dan video. Selanjutnya, foto atau video dokumentasi ini diunggah dan disetorkan kepada gurunya.
“Makanya memang menyedot banyak biaya. Belum lagi ketika ada kuota maka anak-anakpun kemungkinan juga bermain game dan sebagainya. Maka makin boroslah penggunaan ponsel pintar ini,” ujarnya.
Makanya, sebagai orang tua ia berharap pandemi korona ini segera berlalu. Pasalnya ketika anak di rumah terus, mereka juga merasakan kebosanan. “Parahnya kalau di tengah situasi belajar di rumah ini, anak malah justeru lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game,” jelasnya.(K37-)