PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengultimatum kepada para kontraktor untuk tepat waktu dalam mengerjakan proyek. Dengan, waktu yang mepet akhir tahun anggaran, harus ada percepatan pekerjaan.
Hal itu ia tegaskan daat sidak sejumlah pekerjaan proyek pembangunan, Kamis (21/11). Masing-masing pembangunan sentra industri kecil menengah (IKM) Logam, revitalisasi pasar rakyat Mandiri dan revitalisasi pasar rakyat Sinduraja serta pemeliharaan jalan Karangaren-Purwodadi.
Tiga proyek gedung tersebut bersumber dari pemerintah pusat yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Pembantuan. Sedangkan proyek jalan bersumber APBD Kabupaten Purbalingga.
Menurut Tiwi, pekerjaan konstuksi dari pemerintah pusat memang sangat ketat aturannya. Sehingga harus benar-benar dikawal agar tidak ada keterlambatan. Sebab, bila sampai ada keterlambatan, maka anggaran bisa ditunda, imbasnya pekerjaan tidak dapat terbayar.
“Ada sedikit keterlambatan namun tidak terlalu signifikan. Hingga hari ini (kemarin) rata-rata pekerjaan telah mencapai lebih dari 70 persen. Anggaran dari pusat dapat dipastikan bisa dicairkan,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Sidik Purwanto mengatakan, pembangunan sentra IKM Logam mendapat anggaran dari pusat Rp 14,851 miliar ditambah luncuran DAK 2018 Rp 4,833 miliar. Kemudian revitalisasi pasar rakyat Mandiri Rp 1, 533 miliar, dan dana tugas pembantuan untuk revitalisasi pasar rakyat Sinduraja Rp 4 miliar.
Progres
Progres fisik sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan per tanggal 17 November untuk pembangunan sentra IKM Purbalingga dari rencana 71,534 persen sudah terealisasi 72,160 persen sehingga ada deviasi +0,626 persen. Untuk pasar Sinduraja, realisasi pekerjaan sudah mencapai 34,67 persen deviasi +7,14 dan pasar Mandiri tercapai 85,16 deviasi -0,24.
Sayangnya, lanjut Bupati, masih ditemukan beberapa pekerjaan pembangunan yang bersumber APBD Kabupaten, yang perlu perhatian khusus. Salah satunya pemeliharaan jalan Karangaren-Purwodadi. Pasalnya, dalam kurun waktu seminggu ini tidak ada aktifitas pekerjaan sama sekali.
“Hal itu menurutnya akan menghambat penyelesaian pekerjaan, apalagi November ini sudah mulai turun hujan,” keluhnya.
Padahal sebelumnya, para penyedia jasa konstruksi yang mengalami keterlambatan pekerjaan sudah dikumpulkan untuk mendapat arahan langsung dari Bupati. Dia minta ada itikad baik penyedia jasa konstruksi untuk menyelesaikan pekerjaan. (H82-60)