PURWOKERTO – Cabai kualitas rendah atau yang sudah mulai busuk kini diburu pembeli karena lebih murah.
Menurut pedagang cabai di Pasar Wage Purwokerto, Tirah (48), cabai kualitas rendah dihargai Rp 30.000 per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan harga cabai kualitas baik,seperti cabai rawit berkisar Rp 75.000 per kilogram dan cabai merah keriting Rp 60.000 per kilogram.
“Cabai barang sortiran (BS) dihargai separuh harga normal,” katanya.
Sebagian pembeli yang membeli cabai kualitas rendah adalah para pengelola rumah makan. Mereka membutuhkan banyak cabai untuk makanan olahannya. “Rumah makan banyak yangmembeli,” tuturnya.
Meskipun demikian, cabai kualitas rendah ini masih layak konsumsi. Biasanya, cabai ini untuk campuran membuat sambal.
Tirah mengaku, akibat sering hujan cabai cepat busuk. Hal ini membuat pedagang terancam merugi jika barang dagangan yang dijual konsumen tidak cepat habis.
Lebih 1 Kg
“Kalau disortir biasanya cabai yang busuk bisa lebih dari 1 kilogram. Padahal, saya modalnya besar mengikuti harga kulakannya yang sedang naik,” katanya.
Seperti diberitakan, harga cabai di pasar tradisional Banyumas dalam sepekan terakhir bergejolak. Saat ini harga di tingkat eceran telah menembus antaraRp 80.000 hinggaRp 90.000 per kilogram.
Pedagang sayuran di Pasar Wage Purwokerto, Kamsiah (56), menuturkan, kenaikan harga akibat pengaruh cuaca. Barang yang keluar dari sentra penghasil sayuran, seperti Magelang dan Muntilan ke pasar tradisional sedikit.
“Hujan banyak cabai yang siap petik rusak dan busuk, jadi barang yang ke sini terbatas. Akibatnya, harga jadi naik,” kataya, Kamis (30/1).
Dia tidak mengetahui harga akan naik atau sebaliknya. Namun, kondisi saat ini membuat pedagang harus mengeluarkan modal lebih besar untuk kulakan. Padahal, permintaan cenderung turun. (H60-37)
Diskusi tentang artikel