BANJARNEGARA – Masyarakat sepertinya sudah tidak mengkhawatirkan penularan Covid-19. Anjuran untuk menjaga jarak sudah tidak dipatuhi, dilihat dari berjubelnya warga di pasar tradisional dan pusat belanja.
Kondisi tersebut dikhawatirkan menjadi klaster baru penularan Covid-19. Ketakutan terjadinya penularan korona gelombang kedua dan bahkan ledakan Covid-19 bisa jadi tak terhindarkan.
Menyikapi hal tersebut, Pemkab Banjarnegara bersama relawan gugus tugas Covid-19 mengerahkan unit kendaraan informasi untuk menyiarkan imbauan agar masyarakat menghindari keramaian. Upaya persuasif tersebut juga dilakukan dengan membawa sejumlah peti mati untuk mengingatkan betapa bahayanya virus korona.
Mobil pembawa peti tersebut turut berkeliling bersama dua mobil informasi dan kendaraan penyemprot disinfektan menyusuri sepanjang jalan di Kota Banjarnegara.
“Kami minta masyarakat untuk menahan diri, jangan berkerumun, segeralah pulang karena virus korona masih mengancam. Kita harus bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus korona,” seru sukarelawan dengan pengeras suara.
Terpisah, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono membenarkan dibawanya peti tersebut untuk mengedukasi masyarakat, akan bahaya virus korona. Menurutnya, penyebaran virus ini masih terjadi di mana-mana.
“Saya mohon masyarakat menjaga diri. Kita sudah dinilai baik dalam penanganan wabah corona. Pasien banyak yang sembuh. Jumlah pasien juga terkendali. Jadi jangan rusak kondisi yang sudah bersama-sama kita bangun ini. Mohon kerja samanya,” kata Bupati.
Hingga Jumat (22/5), jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Banjarnegara sebanyak 36 kasus. 15 orang dinyatakan sembuh dan 21 orang masih dalam perawatan. (K36-)