BANJARNEGARA– Dinas Komunikasi dan Informasi (Dinkominfo) Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan pelatihan dan pertemuan angggota Forum Koordinasi Kehumasan (Fokohumas).
Pelatihan dalam bidang pelayanan dan pengelolaan informasi diselenggarakan Selasa (5/11) dan dilanjutkan dengan studi banding ke Semarang Rabu (6/11).
Pelatihan dilaksanakan di Sasana Karya Praja Lantai II Setda Kabupaten Banjarnegara diikuti sekitar 50 orang anggota Fokohumas dari organisasi pemrintah daerah (OPD) dan perwakilan dari kecamatan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkominfo Kabupaten Banjarnegara Nurul Nuraini saat membuka pelatihan mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut anggota Fokohumas di Banjarnegara bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrarmpilannya di bidang kehumasan.
(Baca Juga : Anggota Fatayat NU Dibekali Pelatihan Jurnalistik)
“Anggota Fokohumas lebih pintar dalam mengelola informasi dan bisa menyampaikan informasi yang baik kepada masyarakat secara benar. Jalinan dengan media juga makin baik dan berita-berita yang sampai kapan pun berita yang positif,” katanya.
Pelatihan dan pertemuan rutin tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan anggota Fokohumas dalam mendukung program pemerintah. Meningkatkan kemampuan dalam bidang kehumasan dan pengelolaan informasi.
Pelatihan bagi anggota Fokohumas tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Akhsin Dzul Qurnain (Kasubag Publikasi dan Hubungan Media, Bagian Humas Setda Provinsi Jateng) dan Sigit Oediarto wartawan Suara Banyumas.
Akshin dalam penyampaian materinya mengatakan saat ini staf humas dituntut untuk kretaif dan inovatif dalam mengemas berita agar masyarakat tertarik atas informasi yang disampaikannya. Tidak hanya kemasan dalam media mainstraim saja tetapi juga informasi yang disampaikan melalui medsos juga harus menarik.
Sigit pada kesempatan itu menambahkan selain kreatif dan inovatif, humas juga harus inspiratif. Bisa berkolaborasi dengan media mainstream mengangkat isu-isu menarik bagi masyarakat.
“Produk informasi kehumasan butuh kekuatan kemasan yang bisa membuat publik tertarik untuk mengakses informasi-informasi yang disampaikan dan memahami pesan yang tersampaikan. Mobilisasi media sosial, dibutuhkan sebagai bentuk pemanfaatan kolaboratif yang bisa membantu penyebaran informasi-informasi dari lembaga humas,” katanya. (G23-52)