PURWOKERTO – Dosen Teknik Informatika Fakultas Teknik Unsoed Purwokerto, Nurul Hidayat berhasil meraih gelar Doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam Ujian Tertutup secara daring atau online.
Ujian dilaksanakan dengan aplikasi Google Meet pada Selasa, 5 Mei 2020. Cara tersebut ditempuh guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19. Nurul Hidayat menyandang gelar Doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia dinyatakan lulus S-3 dengan disertasi berjudul “Model Deteksi Gaya Belajar Otomatis Menggunakan Modifikasi Algoritme K-Means Dan Algoritme Klasifikasi Naive Bayesian Pada Learning Management System (LMS)”. Dr Nurul Hidayat berhasil mempertahankan desertasi dihadapan tim penguji.
Dr. Nurul Hidayat mengatakan bahwa penelitiannya terlepas dari pro-kontra penerapannya, pembelajaran daring memang cukup menarik untuk diulas. Terutama di era pandemi dan kelak paska pandemi.
Dengan bervariasinya pengguna sistem berbasis pembelajaran daring, ada satu permasalahan yang saat ini “hangat” dibicarakan di kalangan akademisi. Yaitu, personalized learning (personalisasi pembelajaran).
“Personalisasi pembelajaran memungkinkan pengguna sistem pembelajaran daring untuk memilih metode dan materi pembelajaran yang paling optimal, sesuai dengan gaya belajar dan kemampuan masing-masing,” ujar pria yang akrab disapa Enha.
Dikatakannya, ada dua macam cara untuk melakukan deteksi gaya belajar dalam personalisasi pembelajaran. Pertama, menggunakan self-assessment (mengisi kuesioner). Kedua, memanfaatkan riwayat akses pengguna dan teknologi AI.
Enha mengemukakan, metode pertama berpotensi bias, karena self-assessment tidak selalu menghasilkan jawaban jujur. Proses pengisian kuesioner ini dapat menghabiskan waktu yang lama dan cenderung mahasiswa hanya punya target menyelesaikan pertanyaan tanpa paham tujuan dari pengisian kuesioner, dan mengisi kuesioner dengan semaunya.
Sementara itu metode kedua membutuhkan waktu, sebab personalisasi didasarkan pada student behaviour atau perilaku mahasiswa untuk LMS tersebut. “Model yang saya kembangkan adalah deteksi gaya belajar otomatis dengan menggunakan Modifikasi K-Means dan Algoritme Klasifikasi Naïve Bayesian pada E-Learning,” katanya menjelaskan. (H60-30)