PURWOKERTO – Seorang warga Banyumas meninggal dunia dinyatakan positif virus Korona (Covid-19). Satu orang yang meninggal merupakan warga Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng yang meninggal di Jakarta.
Sedang seorang pasien yang dinyatakan positif Covid-19 warga Kelurahan Purwokerto Lor, saat ini masih diisolasi di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo.
Dalam keterangan pers Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, hingga Minggu (22/3) pukul 06.30, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus Korona di Kabupaten Banyumas sebanyak 164 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 9 orang.
”Orang yang meninggal kami baru menerima hasil tesnya tadi malam. Orang tersebut sakit di Jakarta. Dirawat di rumah sakit di Ciracas Jakarta dan meninggalnya juga di Jakarta. Sudah dimakamkan di Desa Karanangka Kedungbateng,” katanya.
Dia mengatakan, untuk keluarganya, saat ini juga sudah diisolasi dan dikarantina. Pihak Pemkab Banyumas bersama satuan gugus tugas penanganan Covid-19, langsung bergerak cepat untuk upaya antisipasi penyebarannya.
“Setelah dketahui ada satu positif Covid-19, kita langsung tindaklanjuti dengan melakukan tracking (melacak) posisi pasien tiga hari sebelum masuk rumah sakit kontak dengan siapa saja. Baik di lingkungan keluarga maupun pekerjaannya,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, Sabtu (21/3) malam, usai menggelar rapat mendadak dengan tim satuan gugus tugas penanganan Covid-19, di ruang Djoko Kaiman komplek Pendapa Si Panji.
Menurut Bupati, rumah pasien tersebut sejak Sabtu juga sudah dilakukan isolasi, tidak boleh ada orang lain masuk dulu. Istri pasien, katanya, juga sudah dilakukan pemeriksaan, namun masih berstus orang dalam pengawasan (ODP).
Pasien yang diketahui merupakan karyawan swasta perusahaan pembiayaan itu, katanya, sehari-hari bekerja di Banjarnegara. Sebelum pulang ke rumah di Kelurahan Purwokerto Lor, pasien tersebut sempat mengikuti kegiatan perusahaannya di Solo dan Semarang.
Dari Banyumas, berangkat dua orang, satunya warga Perumahan Karangpucung Purwokerto Selatan. “Jadi kita harus tahu siapa saja yang pernah kontak dengan orang tersebut, kemudian kita cek ada gejala apa tidak. Kalau
ada gejala kemudian menjadi PDP kita rujuk ke rumah sakit. Tapi kalau tidak ada gejala, dilakukan isolasi mandiri di rumahnya, tapi kita pantau terus,” katanya.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Whisnu Caraka mengatakan, hasil pelacakan, sepulang dari kegiatan di Solo, kembali ke rumahnya di Purwokerto Lor, namun juga memiliki orang tua di Kelurahan Teluk Purwokerto Selatan.
“Karena TNI-Polri masuk dalam tim gugus tugas, maka kita terlibat dalam pemantauan, dan ini masih dilakukan tracking,” kata Kapolresta.
Menurutnya, pemantauan di lokasi rumah sudah dilakukan sejak Jumat lalu, begitu ada informasi pasien tersebut masuk PDP yang sedang diisolasi.
“Kita sudah koordinasikan dengan pihak rumah sakit, untuk menentukan langkah-langkah sesuai SOP penanganan Covid-19. Data hasil tracking sudah kita berikan,” katanya.
Direktur RSMS Purwokerto, Tri Kuncoro mengatakan, pasien tersebut tanggal 15 Maret lalu datang sendiri bersama istrinya ke rumah sakit pukul 15,30. Saat datang, katanya, dengan keluhan khas Covid-19, dan saat dilakukan pemeriksaan menunjukan gejala penyakit tersebut, sehingga langsung dilakukan isolasi sebagai pasien dengan pengawasan Covid-19.
“Kita pastikan status positifnya tadi sore (Sabtu-red) pukul 15.45. Ini dirawat sejak tanggal 15 Maret lalu, dan perkembangannya deman sudah membaik, sesak napas masih,” katanya.
Saat ini, jumlah pasien yang dirawat di RSMS, kata dia, PDP yang diisolasi masih ada empat orang. Termasuk satu pasien positif asal Kelurahan Purwokerto Lor ini. “Yang dari Banyumas, ada dua orang dan dua lagi luar Banyumas,” katanya(G22,H48-20)