PURWOKERTO – Setelah disterilitasi petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Banyumas, puluhan warga Wonogiri tamu hajatan ‘ngundhuh mantu’ di Gang IV Overste Isdiman Purwokerto dipulangkan, Minggu (22/3) siang.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Whisnu Caraka kepada wartawan mengatakan, untuk mengupayakan pencegahan penyebaran virus korona ini, beberapa bus pembawa warga Wonogiri ini disemprot cairan disinfektan.
Setelah rampung dan dipastikan telah steril, beberapa bus beserta penumpangnya dipulangkan dengan pengawalan polisi secara berantai antarwilayah hingga ke Wonogiri.
Dijelaskan Kapolres, langkah sterilisasi warga dan lokasi hajatan ‘ngundhuh mantu’ ini dilaksanakan setelah ada laporan dari masyarakat kepada polisi. Dari laporannya, komunitas masyarakat memberitahukan kepada polisi adanya rombongan warga Solo hadir di tempat hajatan.
“Seperti diketahui Solo merupakan daerah pandemi korona sehingga warga khawatir. Dari situlah kami bersama petugas lainnya hadir untuk melakukan edukasi kepada masyarakat serta melakukan sterilisasi untuk pencegahan virus korona,” katanya.
Penyemprotan Disinfektan
Selain sterilitasi pengunjung asal Wonogiri beserta dua bus, petugas juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan kepada seluruh pengunjung hajatan, warga, dan lingkungan seputar lokasi hajatan. Petugas memastikan tidak ada warga yang luput dari sterilsasi dan penyemprotan disinfektan untuk penyebaran korona.
“Jadi kami memastikan seluruh pengunjung yang masuk tersemprot semua. Makanya yang sudah masuk ke lokasi boleh keluar setelah disemprot. Kita juga memberikan arahan kepada pihak keluarga dan warga yang hadir di lokasi,” jelasnya.
Sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran virus korona ini, kata Kapolres dilaksanakan semua pihak termasuk kepolisian kepada masyarakat untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat. Diketahui di tengah situasi pandemi korona, hajatan yang ternyata dihadiri warga dari wilayah Solo Raya ini tidak mengantongi ijin dari pihak kepolisian.
“Makanya di tengah situasi seperti (pandemi korona) ini, pemerintah mencanangkan agar masyarakat untuk tidak mengadakan kerumunan ataupun menghadiri kerumunan massa. Pola hidup sehat dan langkah pencegahan penyebaran virus korona kita masifkan ke tingkat desa termasuk melalui peran Babinkamtibmas,” jelasnya.
Menanggapi upaya polisi dan petugas di lokasi hajatan, Bupati Banyumas Achmad Husein mengapresiasi langkah tersebut. Peristiwa ini diharapkan jadi pembelajaran semua pihak.
Pihaknyapun akan membuat surat edaran kepada masyarakat agar kegiatan seperti kerumunan massa saat hajatan yang berpotensi menyebarkan virus korona tidak terjadi lagi.
Minggu (22/3) siang, melalui media sosial instagram, Bupati Banyumas juga memberitahukan informasi meninggalnya pasien terinveksi korona di Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan adalah kabar tak benar.
“Itu adalah hoaks, jangan dipercaya, Sya sudah mengecek semua pasien dalam pengawasan sekarang dalam kondisi baik-baik saja,” tegasnya.(K37-20)