PURWOKERTO-Satuan tugas (Satgas) Pangan Polresta Banyumas telah turun ke lapangan guna memantau lonjakan harga kebutuhan pokok sembako). Merebaknya wabah Covid-19 (virus corona) telah berdampak terhadap kenaikan harga sejumlah barang.
”Merebaknya wabah corona ini yang dikhawatirkan adalah terjadinya lonjakan harga atau penurunan stok bahan kebutuhan pokok. Polresta Banyumas punya Satgas pangan dan telah melakukan pemantauan di lapangan, khususnya pasar-pasar,” kata Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka kemarin.
Dalam dua pekan terakhir ini beberapa barang kebutuhan pokok, seperti gula pasir dan telur mengalami kenaikan harga yang lumayan signifikan.
Harga gula pasir di pasar yang semula Rp 14.000, terus merambat naik hingga mencapai Rp 18.000 per kilogram. Harga gula pasir tersebut sampai di warung-warung yang ada di sekitar Purwokerto bisa mencapai Rp 20.000 per kilogram.
Untuk telur juga mengalami kenaikan. Bila sepekan lalu harga telur pada kisaran Rp 22.000 – Rp 23.000, sekarang di tingkat agen sudah mencapai Rp 25.000 per kilogram. Harga telur kalau sudah di warung-warung bisa mencapai Rp 27.000 – Rp 28.000 per kilogramnya.
Meski telah menerjunkan Satgas Pangan dan melakukan pemantauan, kata Kombes Whisnu, polisi tidak bisa bergerak sendiri dalam menangani lonjakan kenaikan harga kebutuhan pokok.
”Ada hal-hal penting yang harus ditangani bersama dengan pemerintah kabupaten. Polresta Banyumas sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Banyumas. Bersama dinas terkait, Satgas Pangan Polresta Banyumas sudah melakukan monitoring di pasar-pasar,” katanya.
Operasi Pasar
Menurut Whisnu, bila memang diperlukan tentunya bersama dengan Pemkab bisa melakukan operasi pasar untuk menekan harga. Tetapi untuk melaksanakan operasi pasar tentunya perlu dibahas lebih dahulu dengan instansi lainnya.
”Pemkab Banyumas sendiri juga telah mengagendakan melakukan rapat guna membahas kenaikan harga kebutuhan pokok dengan mengundang antara lain Bulog, Apindo, Dinas Perdagangan dan lainnya,” kata Whisnu.
Asisten I Sekda Banyumas Didi Rudwianto menambahkan terkait dengan kenaikan harga kebutuhan pokok, Pemkab Banyumas telah mengagendakan rapat guna membahas masalah tersebut.
”Pemkab Banyumas akan mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga yang dipicu oleh wabah corona. Rapat akan mengundang Bulog, Apindo, Hiswana Migas, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan instansi lain yang ada kaitannya dengan masalah pangan,” terang Didi. (G23)