REMBANG – Gotong-royong merupakan budaya perilaku nenek moyang yang saat ini mulai luntur oleh globalisasi. Padahal semangat gotong-royong menjadi modal utama dalam membangun desa.
Hal itu disampaikan Kades Wanogara Kulon, Kecamatan Rembang, Sunarto saat Rembuk Gayeng Forum Keserasian Sosial di gedung olahraga Desa Wanogara Kulon, Kecamatan Rembang, Jumat (3/10).
“Adanya program FKS ini akan meningkatkan budaya gotong-royong. Efek positifnya, tercipta masyarakat yang harmonis, tidak menimbulkan penyakit masyarakat seperti pertengkaran dan konflik,” katanya.
Tahun ini Desa Wanogara Kulon mendapatkan bantuan Forum Keserasian Sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI senilai Rp 150 juta. Bantuan itu digunakan untuk pembangunan lapangan sepakbola, dialog dan pembangunan tugu keserasian. Pembangunan lapangan dan tugu dilakukan secara gotong-royong warga.
Kasi Asistensi Sosial Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsosdalduk KB P3A) Kabupaten Purbalingga, Mohammad Sofan mengatakan, gotong-royong harus ditanamkan sejak dini pada generasi muda. Sehingga konflik sosial di masyarakat bisa dihindari. (H82-52)