Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Cilacap

Hadapi Pancaroba, Waspadai Puting Beliung

Sabtu, 28 September 2019
Topik Cilacap
A A
SUNGAI MENGERING: Kondisi Sungai Dermaji di Desa Karangpucung Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap mengering, Rabu (18/9). (SB/Akbar Teha)

SUNGAI MENGERING: Kondisi Sungai Dermaji di Desa Karangpucung Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap mengering, Rabu (18/9). (SB/Akbar Teha)

CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap mengajak kepada semua pihak untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam seperti angin kencang atau puting beliung pada masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

Sebagaimana disampaikan Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi pada BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, masa transisi atau dikenal pancaroba di Cilacap tahun ini diperkirakan berlangsung mulai awal Oktober mendatang. Masa transisi akan berlangsung sampai dasarian ketiga, atau sepuluh hari terakhir bulan itu.

“Dalam masa transisi atau pancaroba, sifat hujan biasanya cukup lebat namun singkat. Hujan rentan disertai dengan petir dan angin kencang atau puting beliung,” kata Teguh Wardoyo saat dikonfirmasi, kemarin.

BacaJuga

Rayakan Sukacita Ramadan, S2P Berbagi 17.399 Paket Sembako dan 29 Ton Beras untuk Warga Sekitar PLTU Cilacap

Mayuh Mudik 2025 Menambah Daftar Event Kreatif yang Digelar oleh Cilacap Kreatif

Hujan, lanjut dia merupakan fenomena alam yang lazim terjadi. Namun ketika turun dengan lebat dan disertai angin kencang dan petir dapat menimbulkan dampak bencana. “Karena itu, penting bagi kita semua untuk sama-sama mengantisipasi,” kata dia.

Potensi bencana lainnya yang juga penting untuk diantisipasi yakni tanah longsor. Menurut dia, potensi bencana itu berhubungan dengan kondisi tanah yang pada sejumlah titik cukup labil.

“Ketika musim kemarau dalam kondisi kering kadang suka merekah-rekah atau retak, itu penting diantisipasi. Karena ketika diguyur hujan lebat di awal-awal masa transisi atau awal musim hujan itu rentan terjadi longsor,” kata Prakirawan BMKG Cilacap Rendi Krisnawan, saat dikonfirmasi secara terpisah.

Diberitakan sebelumnya, BMKG memperkirakan musim kemarau di Kabupaten Cilacap akan berlangsung hingga akhir bulan September ini. Selanjutnya, pada awal Oktober nanti akan memasuki masa transisi dari musim kemarau menuju ke musim hujan.

Peralihan musim itu, diperkirakan akan berlangsung sampai akhir bulan Oktober. Karena di pengujung bulan kesepuluh itu, akan memasuki musim hujan. (tg-60)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Bimbingan Pranikah Penting bagi Mahasiswa

Selanjutnya

Pegiat Seni Purbalingga Gelar “KPK Rika Ora Dewekan”

Artikel Lainnya

BAZNAS Cilacap Buka Program Kurban 2025, Harga Terjangkau Mulai Rp 2,5 Juta

Sinergi Pemda Cilacap dan LAZ GSC, 1000 Sahabat Yatim Diajak Belanja Hingga Doa Bersama

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In