CILACAP – Pengambilan stok dari luar daerah berdampak pada kenaikan harga jual jeruk di tingkat pedagang wilayah Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.
Harga jual jeruk di tingkat pedagang wilayah itu, kini berkisar Rp 15.000 per kilogram. Harga jual itu naik, karena dalam dua pekan sebelumnya masih berkisar Rp 12.000 per kilogram.
Seorang pedagang, Darsiyem mengatakan, kenaikan harga jual dipengaruhi tingginya standar harga jual dari tingkat pemasok, maupun daerah penghasil. Enggan merugi, pedagang pun ikut menaikkan harga jual.
“Risiko pengambilan stok dari luar daerah memang begitu. Harga jualnya mesti mengikuti standar dari sana. Karena dari sana harga jualnya naik, di tingkat pedagang juga mengikuti,” kata Darsiyem, kemarin.
Dia menyampaikan, pengambilan jeruk dari luar daerah untuk menjaga ketersediaan stok di tingkat lokal. Sebab akhir-akhir ini, musim panen jeruk di tingkat lokal sudah berakhir.
“Per akhir Agustus kemarin, musim panen jeruk di sini sudah berakhir. Sehingga secara otomatis, stok jeruk di sini mengambil dari luar daerah,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, penjual buah di wilayah tersebut belakangan ini mulai mengandalkan pasokan jeruk luar daerah. Ini menyusul produksi jeruk lokal pada musim panen tahun ini mulai habis.
Seorang penjual jeruk di Kecamatan Karangpucung, Rusmi mengatakan, stok jeruk saat ini mulai mengandalkan pasokan dari daerah Jawa Timur. Ia dan sejumlah penjual lain memanfaatkan jasa penyetok.
“Musim panen jeruk di sini sudah mulai berakhir. Karena itu, penjual mulai mengambil pasokan dari daerah Jember (Jawa Timur),” kata dia.
Pengembangan jeruk di Kecamatan Karangpucung sudah berlangsung sejak era 1980an, dengan luasan sekitar 272 hektare. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung, Wasiran mengatakan, lahan tersebut ditanami sebanyak 114.000 pohon oleh ribuan petani setempat.
Musim panen jeruk tahun ini sudah berlangsung sejak pekan keempat bulan Juli. Dari sampel produksi yang dilakukan oleh pihaknya, rata-rata satu pohon menghasilkan antara 25-50 kilogram.
Sebagian produksi jeruk, lanjut dia dipasarkan di tingkat lokal. Untuk pemasaran luar daerah, banyak dikirim oleh pedagang ke sejumlah daerah di Jakarta, Bandung, Semarang, maupun Yogyakarta. (tg-52)