PURBALINGGA – Kabar tentang upaya penculikan anak di Desa Tajug, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga beredar di grup Facebook Sumur Gowok Sawangan, Sabtu (28/1) siang.
Dalam unggahan tersebut berisikan kabar adanya upaya penculikan siswa SD 1 Tajug oleh seorang pria tidak dikenal. Modusnya pelaku membawa mobil dan menawari permen kepada siswa. Unggahan tersebut menjadi ramai dan dikomentari banyak netizen.
Bahkan netizen juga ikut membagikan kembali informasi tersebut ke beberapa grup Facebook.
(Baca Juga Pedagang Melahirkan Di Pos 3 Pendakian Gunung Slamet Purbalingga)
Kapolsek Karangmoncol Iptu Amirudin saat dikonfirmasi memastikan bahwa informasi tentang upaya penculikan anak di Desa Tajug adalah hoaks. Hal tersebut setelah dilakukan pengecekan langsung oleh Bhabinkamtibmas Polsek Karangmoncol di Desa Tajug.
“Bhabinkamtibmas telah menggali informasi dan meminta keterangan sejumlah warga di Desa Tajug. Hasilnya tidak benar informasi yang beredar bahwa ada upaya penculikan anak di Desa Tajug. Informasi tersebut sudah menimbulkan keresahan di masyarakat,” jelasnya.
Pengecekan Lapangan
Kapolsek menjelaskan hasil pengecekan di lapangan, diperoleh keterangan bahwa memang ada siswa SD yang saat itu ditawari permen, tapi belum bisa dipastikan yang menawari itu adalah penculik.
Sedangkan mobil yang ada di lokasi seperti dalam postingan, merupakan mobil milik warga yang dikenali dan diketahui identitasnya.
“Dari keterangan saksi warga desa setempat dan siswa SD yang ditawari permen, belum ada indikasi upaya penculikan anak di lokasi tersebut seperti informasi di media sosial,” tegas kapolsek.
(Baca Juga Polres Purbalingga Ringkus Komplotan Pencuri Lintas Provinsi)
Lebih lanjut disampaikan bahwa di dekat lokasi yaitu jalan depan sekolah saat kejadian anak ditawari permen, situasi dalam keadaan ramai aktivitas warga. Kecil kemungkinan upaya penculikan terjadi seperti yang diinformasikan di media sosial Facebook.
Kapolsek berpesan, walaupun berita di medsos terkait isu penculikan anak di Desa Tajug tidak benar. Namun masyarakat harus tetap waspada dan selalu mengawasi aktivitas anak-anaknya. Hal itu untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya di medis sosial. Hal itu agar tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat,” pungkasnya. (ri-4)