PURWOKERTO – Supaya kinerjanya lebih baik, Kementerian Agama (Kemenag) akan mengupayakan adanya peningkatan kesejahteraan terhadap keberadaan tenaga operator madrasah. Honor mereka diupayakan akan lebih baik.
Hal tersebut ditegaskan Muhammad Asyiq dari Seksi Kelembagaan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jateng dalam acara Bimbingan Teknis Aplikasi EMIS Semester Gasal bagi tenaga operator madrasah di Purwokerto, baru-baru ini.
Menurutnya, keberadaan tenaga operator madrasah memiliki peran yang strategis dalam mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran di madrasah.
Bahkan hampir seluruh kegiatan yang berhubungan dengan sistem administrasi madrasah, tidak terlepas dari peran tenaga operator. Termasuk pula terkait penyaluran dana bantuan dari pemerintah hingga tunjangan profesi guru.
Selama ini tenaga operator memegang kendali dalam proses input data sekolah yang meliputi data jumlah peserta didik, jumlah guru, kondisi bangunan sekolah dan lain sebagainya. Kondisi tersebut menjadikan keberadaan operator memiliki peran yang penting.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah berencana akan memberikan perhatian yang lebih kepada mereka. Salah satunya dengan meningkatkan honor mereka.
”Nanti akan ada regulasinya dan saat ini sedang dipersiapkan. Dengan adanya regulasi itu, diharapkan honor yang akan mereka terima nanti lebih baik dari sekarang,” jelas dia.
Di Kabupaten Banyumas, jumlah tenaga operator madrasah sesuai dengan jumlah lembaganya, sebab masing-masing madrasah memiliki satu orang tenaga operator.
Untuk jenjang MI (Madrasah Ibtidaiyah) saat ini berjumlah 183 madrasah, MTs (Madrasah Tsanawiyah) 56 madrasah dan jenjang MA (Madrasah Aliyah) berjumlah sebanyak 20 madrasah.
Dalam melakukan tugasnya, tenaga operator tidak bisa lepas dari sistem aplikasi EMIS (Education Management Information System). Pasalnya data madrasah yang diinput oleh tenaga operator akan dimasukkan ke dalam sistem aplikasi ini.
”Data yang diinput ke dalam sistem aplikasi EMIS merupakan data penting, sebab kebijakan yang akan diambil pemerintah ke depan akan berpedoman pada data EMIS tersebut,” kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Imam Hidayat.
Di dalam data EMIS ini, lanjut dia, berisi beragam data, mulai dari data tentang kondisi fisik bangunan madrasah, jumlah peserta didik, jumlah guru sampai data-data lain yang berkaitan langsung dengan madrasah. Maka dari itu, data yang diinput harus sesuai dengan yang ada.(H48-60)