BANJARNEGARA – PT Indonesia Power Mrica Power Generation Unit (PGU) menggencarkan program Serayu Bersih Serayu Jernih. Program tersebut sebagai upaya untuk menjaga kelestarian waduk yang juga difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Plt General Manager PT Indonesia Power Mrica PGU Slamet Suwardi mengatakan, kondisi PLTA Mrica mengalami penurunan performa karena banyaknya sampah yang mengganggu power intake. Bahkan, pada Desember 2020 lalu, aktivitas produksi listrik terpaksa terhenti karena gangguan sampah.
“Program Serayu Bersih Serayu Jernih ini didasari kesadaran bahwa waduk ini harus dilestarikan, karena kondisinya mengalami penurunan performa,” katanya.
Menurutnya, gerakan pembersihan sampah Serayu Bersih bukan hanya dilakukan internal di jajaran PT Indonesia Power, tapi juga mengajak masyarakat sekitar waduk. Selain itu, ada juga komunitas pemancing dari berbagai daerah turut serta membantu membersihkan sampah di tepian waduk.
(Baca Juga: Produksi Listrik PLTA Mrica Masih Terkendala Sampah)
Slamet menyatakan, pembersihan dilakukan setiap hari. Bahkan, di sekitar area power intake dilakukan selama 24 jam. Upaya tersebut sudah mulai menunjukkan manfaat.
“Sejak Februari, kai masih tetap beroperasi setelah sebelumnya sempat berhenti selama 2 bulan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, volume eceng gondok yang dibuang dalam satu hari mencapai 3 meter kubik. Sehingga diharapakan ketika ada inflow tinggi, sampah tidak akan mengganggu power intake seperti pada awal Desember lalu.
Camat Wanadadi, Latiful Fadli menyatakan sangat mengapresiasi warga yang ikut mendukung program Serayu Bersih Serayu Jernih. Kegiatan tersebut diharaokan menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk ikut memelihara waduk. Apalagi, warga sekitar waduk juga memanfaatkan untuk budidaya ikan keramba, pemancingan dan objek wisata.
“Jika waduk terpelihara dengan baik, warga juga akan merasakan manfaatnya,” jelasnya. (cs-2)