BANJARNEGARA – Jalan desa di Kalitlaga, Kecamatan Pagentan ambles sedalam 2 meter sepanjang 197 meter.
Akibatnya, akses sebanyak 445 keluarga di Dusun Nganjir ke dusun lain terputus dan harus memutar melalui jalur alternatif.
Amblesnya jalan desa tersebut di picu intensitas hujan yang tinggi yang masih terjadi dalam sepekan terakhir.
Jalan desa yang menghubungkan Dusun Ngajir dengan Dusun Progo dan Dusun Klesem tersebut mengalami ambles sedalam 2 meter.
Baca Juga : Banjarnegara Siaga Darurat Longsor dan Banjir
“Selain curah hujan yang tinggi, amblesnya jalan juga karena adanya faktor pelapukan dan kondisi kemiringan lereng. Di tambah lagi pembebanan lereng,” kata Kasi Kedaruratan pada BPBD Banjarnegara Raib Sechudin, Rabu (12/10/2022).
Menurutnya, dengan kondisi tersebut akses jalan tidak bisa di lalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Sementara, akses warga di alihkan ke jalur lain yang aman di lalui kendaraan. “Jadi tidak terisolir, hanya aksesnya harus memutar lebih jauh lagi,” terangnya.
Kebun Salak
Dia mengatakan, amblesnya jalan itu juga mengakibatkan kerusakan kebun salak milik warga yang ada di bawah jalan. Sejumah pohon albasia dan tanaman salak mengalami kerusakan parah dan di pastikan tidak bisa di panen.
“Perkiraan kami sekitar 3 hektare kebun yang longsor dan rusak parah. Sedangkan tiang listrik yang sebelumnya roboh sekarang sudah di tangani oleh PLN agar aliran listrik ke warga bisa tersambung lagi,” paparnya.
Raib mengungkapkan, untuk selanjutnya akan di lakukan pemantauan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Pagentan.
Selain itu juga di pasang rambu peringatan bahaya longsor. “Sementara bisa di lalui pejalan kaki. Tapi kami imbau agar berhati-hati saat turun hujan, sebaiknya menghindari jalur tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan, banyaknya kejadian longsor dalam beberapa hari terkahir di picu oleh tingginya intensitas hujan.
Baca Juga : Penanggulangan Bencana di Perbatasan Banjarnegara-Pekalongan Dioptimalkan
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana longsor.
“Terutama yang tinggal di sekitar lereng atau tebing, harus siaga saat hujan turun,” tandas dia.(cs-7)