PURWOKERTO – Untuk merealisasikan pembangunan jalan baru yang menghubungkan Jalan Gerilya-Jalan Jenderal Soedirman (Jensoed) Purwokerto minimal masih butuh anggaran sekitar Rp 45 miliar.
Anggaran sebanyak ini baru untuk menangani kebutuhan infrastruktur jalan saja, belum termasuk sarana dan prasarana pendukung untuk badan jalan, seperti trotoar dan pendukung lainnya.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Banyumas, Akhmad Tafik mengatakan, kebutuhan Rp 45 miliar tersebut rencananya untuk pembangunan tahap empat.
Meliputi pengaspalan atau hotmix jalan dengan lebar delapan meter. Jika keseluruhan sampai badan jalan seluas 30 meter.
“Dari pemerintah melalui APBN mau membantu untuk ruas jalan sepanjang 1,4 kilometer dengan alokasi anggaran sekitar Rp 30 miliar. Sedangkan dari APBD kabupaten direncanakan sekitar Rp 15 miliar. Ini untuk meneruskan yang ditangani dengan dana APBN,” katanya, Kamis (5/12).
Ruas jalan tersebut sepanjang 2,1 km. Dana dari APBN untuk menangani dari arah Jl Gerilya, kemudian sisanya ditangani dengan dana APBD, yakni sampai Jl Jensoed atau sampai Jembatan Tesda, yang saat ini masuk pembangunan tahap tiga.
“Untuk pembangunan tahap tiga, pembangunan jembatan di atas Tesda harus selesai maksimal tanggal 29 Desember ini. Saat ditinjau pak bupati, Rabu lalu, pihak pelaksana menyatakan sanggup menyelesaikan,” katanya.
Tahap tiga ini didanai sekitar Rp 24 miliar lebih dari APBD. Taman Edukasia Sumber Daya Air (Tesda) yang semula sempat dipugar karena dipakai untuk mememsang tiang pancang jem-batan dan urugan pondasi, juga dikembalikan lagi seperti semula. Bahkan dilengkapi.
“Ini tinggal pengembalian pembangunan taman dan pemasangan tiang yang melengkung untuk kanan-kiri jembatan, dan urugan sudah dilakukan meskipun ini belum sempurna,” ujarnya.
Kepala DPU, Irawadi mengatakan, jalan tersebut ditarget sudah bisa difungsikan minimal untuk lalu lintas pada 17 Agustus 2020. “Per tanggal 17 Agustus 2020 jalannya sudah bisa difungsikan, meskipun belum maksimal karena masih harus dilengkapi dengan sarana dan prasana jalan,” katanya.
Jalan baru tersebut oleh bupati nantinya mau dinamai Jalan Bung Karno. Peresmian nama tersebut sekaligus saat peresmian penggunaan jalan setelah pembangunan tahap empat selesai.
“Tahap empat dari APBN dan APBD bisa dilaksanakan pada awal tahun, dan yang APBN saat ini sudah mulai tahap pelelangan dan nanti diusahakan bersamaan dengan yang dari APBD. Jadi sebelum Agustus sudah selesai,” tuturnya. (G22-52)