PURWOKERTO – Kesejahteraan sebagian para tenaga tutor program pendidikan kesetaraan di Kabupaten Banyumas, saat ini dinilai masih kurang. Pemerintah daerah tengah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Meski demikian, upaya tersebut tetap mempertimbangkan sejumlah hal, salah satunya terkait ketersediaan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah.
Kabid Pembinaan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Dikmas (Pendidikan Masyarakat) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Triasih Kartikowati, kemarin, mengatakan, keberadaan para tutor pendidikan kesetaraan yang bertugas di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) maupun SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) sebagian bukan PNS. Kesejahteraan mereka masih jauh dari yang diharapkan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah sedang mengupayakan agar ada perbaikan terhadap kesejahteraan mereka. Adapun bentuknya nanti akan disesuaikan, apakah dalam bentuk pemberian tunjangan kesra, seperti yang diterima kalangan guru wiyata bakti (WB) di sekolah negeri atau dalam bentuk tunjangan yang lain.
Saat kegiatan pelatihan penyusunan kisi-kisi soal ujian sekolah yang diikuti para tutor pendidikan kesetaraan beberapa waktu lalu, lanjut dia, Bupati Banyumas Achmad Husein juga mendorong agar kesejahteraan mereka meningkat.
“Dalam kesempatan tersebut Bupati menyarankan agar Dinas Pendidikan melakukan pendataan keberadaan para tutor tersebut. Pendataan ini dalam rangka untuk pemetaan. Diperkirakan saat ini ada sekitar 1000 tutor yang sebagian besar mengajar di PKBM. Namun untuk jumlah tepatnya saat ini tengah dilakukan pendataan,” jelas dia.
Dia menambahkan. sebagian besar mereka bukan merupakan PNS. Namun ada pula yang sudah berstatus PNS. Mereka yang belum PNS tersebut saat ini kesejahteraannya masih perlu ditingkatkan.
Kendati demikian, lanjut dia, pada saat ini kondisi keuangan pemerintah daerah masih belum memungkinkan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.(H48-20)