BANYUMAS-Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Banyumas meresmikan Balai Pelatihan dan Pengolahan Sampah Cikal Sejahtera Rabu (30/12/2020) di Desa Cingebul Kecamatan Lumbir.
Peresmian pengolahan sampah pramuka peduli Lumbir dilakukan Sekretaris Kwarcab Pujatman Agung Nugroho didampingi Ketua Mabiran dan Ketua Kwartir Ranting Lumbir.
Pujatman mengatakan, balai ini dikelola Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas bersama Pramuka Peduli Kwartir Ranting Lumbir. Ini sebagai upaya menindak lanjuti program kerja Bupati Banyumas selaku Ketua Mabicab yang memprioritaskan pengolahan sampah sebagai agenda utama di Banyumas dalam penanganan sampah.
”Seluruh komponen Pramuka di Banyumas mendukung program dari Pemerintah Daerah. Banyak kegiatan yang diadakan oleh Kwarcab, Kwarran ataupun Gugus depan yang berkaitan dalam penanganan sampah,” jelasnya.
Penanganan sampah yang dilakukan oleh Pramuka peduli (Pramuli) antara lain dengan pendirian “Bank Sampah” dimasing-masing Kwarran, menabung sampah setiap hari tertentu di Gugus Depan pemanfaatan sampah untuk Ecobrik dan lain sebagainya. Selain kegiatan tersebut Balai Latihan ini juga fokus dengan budidaya “magot” untuk mengurangi sampah organik yang selama ini menimbulkan bau.
(Baca Juga : Berdayakan Masyarakat, Pramuka Peduli Berbagi Pelatihan Budidaya Magot )
”Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Pramuli Lumbir, terutama kepada Kak Sakirun selaku andalan cabang dan sekaligus sebagai Pramuli. Tanpa beliau mungkin ini tidak akan terwujud, apalagi Kak Sakirun telah menyediakan rumahnya sebagai tempat pelatihan dan sekaligus sebagai tempat budi daya magot,” lanjut Agung.
5 Ton Sehari
Kabupaten Banyumas saat ini dengan penduduk sekitar 1,8 juta memproduksi sampah lebih dari 5 ton sehari. Meski Pemkab Banyumas telah berupaya dengan berbagai upaya seperti pusat daur ulang (PDU) sampah dan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST), namun peran masyarakat tetap dibutuhkan.
Salah satu andalan cabang urusan Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas yang juga ketua Pramuka Peduli Kwarran Lumbir Sakirun mengatakan kegiatan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas memiliki kendala yang kompleks. Namun kegiatan pengelolaan sampah pada masyarakat akan lebih mudah dilakukan di kelompok kecil seperti kelompok Pramuka melalui Gugus Depan dan Kwarran.
Untuk membantu penanganan sampah khususnya organik pihaknya siap berbagi ilmu tentang pembudidayaan “Magot” sebagai mesin pemakan sampah organik. Melalui budidaya magot inilah diharapkan masyarakat khususnya anggota Pramuka dapat memanfaatkan potensi yang ada di sekitarnya khususnya sampah organik.
“Ini menjadi bagian kepedulian pramuka peduli saat pandemi. Jadi melalui pelatihan ini diharapkan ekonomi rakyat dapat tumbuh. Karena dengan budidaya magot, sampah organik bisa terurai dan bisa jadi pakan lele atau unggas, karena setiap 1 kg magot bisa menghabiskan sampah 5 kg/hari” jelasnya.
Diharapkan dengan pengetahuan budidaya magot inilah, masalah lingkungan terutama sampah hingga pakan alternatif bagi ikan dan unggas bisa terselesaikan oleh masyarakat secara swadaya. (aw-3)