BANYUMAS-Kelompok Wanita Tani (KWT) Pokcoy Utami Desa Karanglewas Kidul, Kecamatan Karanglewas melaksanakan poduksi saus cabai dan tomat. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian, dari sayuran dari kebun bersama mereka.
Ketua KWT Pokcoy Utami, Siti Munawaroh mengatakan pembuatan saus sebagai bagian tindak lanjut pasca panen sayur tomat dan cabai. Dengan pengelolaan produk ini ini diharapkan dapat bisa menangani permasalahan produk pasca panen. Pasalnya seringkali melimpahnya produk pertanian membuat harga produk menjadi menurun.
“Untuk sementara produk ini masih dikonsumsi di internal kelompok terlebih dulu. Karena memang masih perlu peningkatan kualitas produk sekaligus standar kesehatana termasuk di dalamnya adalah minimal Ijin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT),” jelasnya.
Seperti diketahui selain memproduksi sayur di kebun milik kelompok, KWT ini juga punya kebun anggrek yang dikelola bersama. Saat ini produksi tanaman anggrek berbagai jenis ini juga menjadi buruan dari berbagai penggemar anggrek.
(Baca Juga : Dorong Ketahanan Pangan, KWT Berkebun Bersama)
Ia berharap ke depan produksi saus ini bisa diproduksi tidak hanya musiman pasca panen saja. Untuk itulah ia mendorong kegiatan pemanfaatan pangan lestari di lingkungan pekarangan rumah untuk menghasilkan berbagai macam sayur secara optimal.
“Jadi memang ini menjadi uji coba produksi saus pertama. Untuk hasilnya diakui oleh warga konsumen sudah cukup baik. Namun demikian kita masih perlu konsultasi dan pembinaan dari pihak terkait,” kata dia.
Ditingkatkan Kuantitas dan Kualitas
Warga Karanglewas Kidul, Sulistiana mengapresiasi langkah maju dari KWT Pokcoy Utami. Ia berharap kegiatan positif dari KWT ini bisa ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Apalagi selain saus tomat, produk sayuran, KWT Pokcoy Utami ini juga sudah terkenal sebagai produsen tanaman anggrek.
“Ini menjadi contoh kalau perempuanpun bisa bergerak dan berdaya. Meski demikian, untuk membuat produk makanan ini diharapkan bisa lebih baik terutama soal standar kesehatan dan sebagainya. Dukungan dari pemerintah desa dan kabupaten untuk pengembangan produk KWT ini juga sangat diperlukan,” harapnya. (K37-)
Diskusi tentang artikel