BANJARNEGARA – Komoditas lada dari Banjarnegara siap untuk menembus pasar ekspor. Ekspansi pasar tersebut akan dilaksanakan melalui kemitraan dengan PT Java Agritech.
Kepala Desa Tribuana, Kecamatan Punggelan, Erry T mengatakan, petani lada di desanya mulai bangkit. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi lada dari wilayahnya menunjukkan peningkatan.
“Kini, petani siap menjalin kemitraan dengan PT Java Agritech untuk ekspor lada ke sejumlah negara,” katanya, saat panen raya lada di Desa Tribuana, Minggu (6/9).
Menurutnya, petani di desanya sangat antusias mengembangkan lada. Sayangnya, ketersediaan bibit unggul belum terpenhi. Sehingga, bibit yang dibudidayakan petani belum seragam.
(Baca Juga: Produktivitas Lada Masih Rendah )
“Kami sangat membutuhkan keseragaman jenis bibit yang benar-benar berkualitas,” tandasnya.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menuturkan, lada saat ini menjadi tanaman primadona petani di Kecamatan Punggelan. Dan berkat jejaring yang dilakukan petani, kini bisa mulai merintis pasar ekspor dengan pendampingan dari PT Java Agritech dan Kadin Banjarnegara.
“Saya bangga dengan terobosan ini. Ini satu bukti bahwa hasil bumi Banjarnegara diminati oleh pasar luar negeri, dan emas hitam Banjarnegara siap mendunia,” katanya.
Sentra produksi lada terbesar di Kabupaten Banjarnegara ada di Kecamatan Punggelan. Luas areal tanam lada di Punggelan sempat mencapai 400 hektare, dan saat ini turun menjadi sekitar 160 hektare. Tingkat produktivitas lada sekitar 0,25-0,30 kilogram. (K36-1)