CILACAP – Pertandingan Liga 2 musim 2020 antara tuan rumah Persis Solo dan PSCS Cilacap di Stadion Manahan, Solo, yang dijadwalkan Minggu (15/3), kemarin, dibatalkan sehubungan Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona. Rombongan tim Hiu Selatan yang sudah tiba di kota tersebut, Jumat (13/3) sore, akhirnya kembali dan sampai Cilacap, Sabtu (14/3) malam.
Menurut Ketua Umum sekaligus Manajer Tim PSCS Bambang Tujuatno, itu musibah yang pasti tidak ada yang menginginkannya. Begitu pula PSCS yang sudah sampai di Solo, akhirnya batal bertanding, menjadi bagian dari musibah terkait KLB virus Corona.
Keputusan membatalkan pertandingan dibuat setelah diadakan emergency meeting di Polresta Solo, Sabtu siang (14/3). Usai pertemuan itu, pihaknya memutuskan segera kembali ke Cilacap. ”Ini agar tim tetap beraktivitas di Cilacap, karena di Solo sudah ditetapkan KLB oleh Pemkot setempat.”
Selain pembatalan pertandingan, kompetisi juga dihentikan sementara. Kejadian tersebut agar diambil hikmahnya, karena untuk kebaikan semua, mulai dari pemain hingga penonton dan masyarakat secara luas.
Bambang juga menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf kepada suporter PSCS, yang sudah terlanjur tiba di Solo, atau mengagendakan perjalanan away di laga tersebut. Terimakasih juga disampaikan kepada suporter Persis, Pasoepati, yang banyak membantu suporter PSCS yang sudah tiba di Solo, sejak Sabtu.
Pertemuan Luar Biasa
Selanjutnya, Bambang akan menghadiri undangan pertemuan luar biasa, yang digelar PT Liba Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, di Jakarta, Senin (16/3). Agend atersebut akan diikuti seluruh manajer tim-tim peserta Liga 1 dan Liga 2, terkait pelaksanaan kompetisi ditengah perkembangan yang ada. ”Mari berdoa agar segera pulih dan semua kembali normal.”
Pelatih Jaya Hartono mengatakan rombongan tiba di Cilacap, Sabtu pukul 23.00. Untuk menjaga kondisi pemain, Minggu (15/3) sore, langsung diadakan latihan. Selama masa penghentian kompetisi, tim tetap berlatih seperti biasa. Selain dari pelatih, tim juga akan menjalani program yang disiapkan manajemen.
Menurut coach itu, penghentian kompetisi langkah terbaik. Kesehatan lebih berharga dari pertandingan sepakbola, apalagi wabah ini menyebar seluruh dunia. Akan sangat beresiko jika dipaksakan digelar, apalagi melibatkan banyak penonton. ”Langkah tepat sudah diambil,” katanya.
Arsitek tim itu meminta pemain menjaga budaya hidup sehat, menyarankan menjauhi tempat yang melibatkan massa seperti mall, pasar, sebagai antisipasi. Untuk menjaga sentuhan bola pada pemain selama kompetisi dihentikan, mungkin akan menggelar uji coba lawan tim lokal. (bd-60).