PURWOKERTO – Kebijakan larangan mudik membuat para pelaku wisata di Banyumas merasa khawatir. Pasalnya, mereka tidak bisa memaksimalkan kunjungan wisatawan selama libur Lebaran tahun 2021.
Kepala UPT Lokawisata Baturraden, Kusmantono mengatakan, pada bulan Ramadan sektor pariwisata di area Baturraden sudah menurun. Apalagi adanya peraturan larangan mudik dari pemerintah pusat yang akan membuat arus wisata hanya berputar secara lokal (sekitar Banyumas) saja.
“Di bulan puasa memang jarang orang berwisata, ini saja rata-rata pengunjung hanya kisaran seratusan. Kalau hari biasa masa pandemi ini hanya sekitar 200 orang pengunjung,” ujarnya kepada Suara Banyumas saat ditemui Minggu (2/5/2021).
Menurut dia, para pelaku wisata merasa serba salah. Sebab, larangan mudik bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19. Di sisi lain, pemerintah daerah membolehkan usaha pariwisata tetap beroperasi agar perputaran ekonomi dapat tetap berjalan.
(Baca Juga: Pelaku Wisata Berharap Wabah Cepat Berlalu)
Pada prinsipnya, kata Kusmantono, pelaku wisata harus menjaga roda perekonomian yang sudah mulai merangkak agar tetap menyala. Apabila tempat wisata ditutup, para pedagang akan kehilangan penghasilan.
Promosi
Meski tempat wisata tetap dibuka pengelola harus menerapkan protokol kesehatan dengan tegas.
“Ketika di masa pandemi kan serba salah. Kami mau promosi gencar takut pengunjungnya membeludak. Malah nanti bisa berdampak pada penyebaran Covid-19. Saat ini promosi hanya sebatas untuk memberi informasi Lokawisata buka,” tambah Kusmantono.
(Baca Juga: New Normal, Pemandu Wisata Banyumas Garap Paket Wisata Lokal)
Terpisah, pengelola Gallery Water Karangmangu (GWK) Baturraden juga merasakan minimnya jumlah pengunjung saat menjelang libur Lebaran.
Manager GWK Baturraden, Wahyu Lestari Anto mengatakan, sejak pandemi pengunjung memang sepi. Dia hanya bisa mengandalkan pengunjung dari wisatawan sekitar Banyumas Raya karena adanya larangan mudik.
“Kalau untuk menjelang Lebaran ini, kami hanya mengandalkan wisatawan lokal karena pembatasan arus mudik saat libur lebaran nanti,” kata dia.
Menurutnya, untuk menghidupkan sektor pariwisata di masa pandemi yaitu dengan cara mengadakan promosi dan menggelar banyak event. Tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan. (mg01-2)