DAYEUHLUHUR– Hujan lebat memicu terjadinya tanah longsor di Desa Matenggeng, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Senin (6/1) sore, kisaran pukul 17.30 WIB.
Camat Dayeuhluhur, Hari Winarno mengatakan, tanah yang longsor berupa tebing di Dusun Matenggeng I RT 02 RW 05. Tebing dengan ketinggian sekitar 15 meter dan lebar 6 meter.
“Material longsoran tanah tebing menimpa bagian belakang rumah permanen milik Bapak Tarim. Akibatnya tembok bagian dapur dan kamar mandi ambrol,” kata Hari Winarno.
Timpaan material longsoran juga mengakibatkan bagian atap rumah, terutama genteng rusak dan berjatuhan. Nahasnya, sebagian reruntuhan itu mengenai seorang anggota keluarga.
“Reruntuhan genteng mengenai Ibu Sarti, istri Pak Tarim yang saat kejadian berada di dapur. Ia mengalami luka ringan pada kaki,” kata dia.
(Baca Juga: Tebing Setinggi 20 Meter di Desa Bener Longsor)
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono mengatakan, kejadian menimbulkan kerugian material senilai belasan juta rupiah.
“Pemicunya curah hujan tinggi dan relatif lama. Di samping kondisi tanah tebing yang relatif labil, sehingga mudah mengalami pergerakan ketika diguyur hujan,” katanya, Selasa (7/1).
Sementara itu, hujan juga memicu sejumlah pohon bertumbangan dan menimpa rumah warga. Satu pohon tumbang di Dusun Cimanggeng 2 RT 01 RW 02 Desa Panulisan Barat, Dayeuhluhur, Minggu (5/1) menimpa satu rumah milik Daryo. Di Dusun Majingklak RT O2 RT 02 Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, pohon tumbang menimpa rumah Darsim.
Kedua rumah tersebut mengalami kerusakan. “Hujan juga memicu pohon tumbang dan menimbulkan kerusakan rumah warga,” kata dia.
Sesuai kapasitas, pihaknya mengajak warga dan pihak terkait untuk waspada dan siaga. “Hujan dengan intensitas tinggi dan cenderung ekstrem sering terjadi akhir-akhir ini. Karena itu penting bagi semua pihak untuk waspada,” kata dia. (tg-20)