PURWOKERTO – Mahasiswa IAIN Purwokerto, menjadi salah satu pemakalah terbaik pada ajang International Conference of Qur’an and Hadith Students (ICQHS) 2019 di Malaysia, Selasa – Jumat (1-4/10).
Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Indonesia (FKMFHI) mengadakan International Conference of Qur’an and Hadith Students (ICQHS) 2019 di Malaysia. Acara itu mengangkat tema ISLAM DAN PERDAMAIAN DUNIA “Perkembangan Kajian al-Qur”an dan Hadits di Dunia Pada Era Digital Saat Ini”.
Dari 78 pengirim makalah, dipilih 11 pemakalah terbaik dan langsung dipresentasikan dihadapan juri. Salah satunya adalah mahasiswa IAIN Purwokerto jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT), yakni Wiji Nurasih. Makalahnya berjudul “Efektifitas dan Efisiensi Bermedia Sosial (Kontekstualisasi Penafsiran Surat Al-Isr di Era Millenial)”.
Dalam makalahnya, Wiji menggali kandungan al-Qur’an surat al-‘Asr. Ia mengkontekstualisasikannya guna merespon fenomena dalam masyarakat milenial yang semakin tidak bisa dipisahkan dari aktifitas berkomunikasi melalui teknologi digital (media sosial) khususnya gawai.
“Eratnya hubungan masyarakat dan gadget telah merubah banyak tatanan mulai dari nilai moral, budaya, pola pikir dan lain sebagainya. Di samping berbagai keuntungannya, adanya media sosial juga telah menjadi pemicu berbagai masalah sosial yang kontra dengan perdamaian.
Atas latar belakang tersebut, dalam penelitian ini, saya berusaha mengkaji surat al-‘Asr yang kandungan-kandungannya akan diformulasikan untuk menjadi pedoman bagaimana cerdas dalam mengoptimalisasikan sosial media,” tutur mahasiswi semester VII yang sudah banyak memenangkan lomba LKTI ini.
Selain lomba LKTI, acara ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk saling diskusi atau bertukar wawasan mengenai jurusan Ushuluddin, khususnya jurusan Tafsir Hadits dan Tafsir al Quran, yang ada di Malaysia dan di Indonesia. Juga berbagi informasi mengenai penelitian seputar tafsir baik penelitian dosen maupun penelitian mahasiswa.
Hal ini dilakukan sebagai sarana menjalin hubungan yang baik lintas kampus di dua negara. Para mahasiswa yang berasal dari Indonesia juga diberi kesempatan untuk mengunjungi kedutaan besar Republik Indonesia yang ada di Kuala Lumpur. (K17-20)