BANJARNEGARA – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) asal Banjarnegara, Havid Adhitama, berhasil menciptakan alat pengukur cuaca di Dieng yang bisa dipantau secara real time melalui aplikasi Cuaca Dieng. Aplikasi tersebut bisa juga bisa menjadi acuan wisatawan yang ingin menyaksikan fenomena embun upas di dataran tinggi Dieng.
Havid menuturkan, purwarupa perangkat keras pengukur cuaca Dieng Weather Station tersebut sudah terpasang di kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur. Meski demikian, alat tersebut sudah berfungsi dengan baik memberikan informasi cuaca Dieng yang akurat.
“Datanya bisa diakses melalui laman www.diengbanjarnegara.com/cuaca-dieng atau melalui aplikasi Cuaca Dieng yang sudah tersedia di Playstore,” katanya.
Dijelaskan, bahwa alat tersebut berbasis pengontrol mikro yang diprogram agar bisa mengirim data suhu, kelembapan dan tekanan udara setiap 5 menit ke internet server. Sehingga data yang termonitor di aplikasi atau website adalah data real time dari Dieng.
“Semua orang bisa mengakses kapan saja di mana saja. Cocok untuk yang sedang riset atau menunggu embun upas di Dieng,” ujarnya.
Dikatakan, purwarupa tersebut masih terus dikembangkan, terutama ketahanannya saat terjadi suhu ekstrem dan operasional alat 24 jam tanpa henti. Selain itu juga dikembangkan untuk kemudahan akses penggunanya. Pengembangan alat dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Amateur Satelite Indonesia (Amsat-Id) yang berada di bawah Organisasi Amatir Radio Indonesia.
“Saya juga dibantu Muhammad Razin yang mengembangkan aplikasi interface dari alat ini,” tambahnya.
Dia berharap, keberadaan alat ini menjadikan peneliti dan wisatawan lebih sering datang ke Dieng karena sudah bisa memantau cuaca secara realtime. Sebelumnya, Havid yang juga pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Banjarnegara sebelumnya pernah mendapatkan apresiasi dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan). Sinyal radio dari perangkat yang diciptakannya berhasil diterima oleh voive repeater satelit milik Lapan. (K36-2)