BANJARNEGARA – Perkembangan teknologi informasi menjadikan masyarakat mudah mengakses berbagai informasi. Meski demikian, masyarakat harus pintar dalam menyaring informasi.
Anggota Fraksi PKB DPR RI Taufiq R Abdullah mengatakan, perhelatan pemilu presiden sudah selesai dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presden. Namun tidak dimungkiri, selama proses pemilu ada perbedaan dukungan yang suasananya sangat dinamis.
“Sekarang pemilu sudah selesai, semuanya harus bersatu kembali tidak lagi larut dalam suasana pemilu,” katanya, ditemui di sela-sela Semimar Merajut Nusantara, Teknologi Informasi untuk Kebangkitan Bangsa yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jumat (25/10).
Menurutnya, pengalaman saat pemilu kemarin banyak terjadi pihak-pihak yang memanfaatkan sosial media untuk menyebarkan informasi untuk mencari dukungan. Tak jarang, informasi tersebut bertendensi untuk menjelekkan pihak lain.
“Banyak kasus terjadi, oknum-oknum yang berhadapan dengan hukum karena menyebarkan informasi yang tidak benar,” ujarnya.
Dikatakan, melalui seminar ini diharapkan dapat kembali merekatkan hubungan masyarakat. Lebih teknis lagi, Kementerian Kominfo juga menginginkan agar masyarakat lebih melek teknologi informasi.
“Melalui perantara tokoh masyarakat, diharapkan bisa menyampaikan cara memanfaatkan teknologi informasi dan risikonya. “Berita apa pun perlu disaring dan diklarifikasi kebenarannya sehingga masyarakat tetap damai,” tandasnya.
Taufiq menyatakan, teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat. Bahkan, bangsa-bangsa di dunia sedang bersaing inovasi teknologi. Hal ini menjadi salah satu prasyarat untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
“Sebagaimana mimpi Presiden, di tahun 2045 Indonesia masuk dalam 5 besar negara maju dunia. Suasana damai dan penguasaan teknologi menjadi prasyarat untuk menuju ke sana,” tandasnya. (K36-52)