PURWOKERTO – Penyusunan buku panduan untuk pramuwisata dinilai cukup mendesak. Pasalnya, para pemandu wisata membutuhkan referensi tentang hal yang berkaitan seluk beluk Banyumas.
“Tidak hanya sejarah, tapi juga tentang cerita legenda, nama jalan, tokoh-tokoh, tempat bersejarah, objek wisata, seni tradisi dan adat budaya yang masih hidup. Referensi ini diperlukan saat pemandu wisata bertugas mendampingi biro perjalanan wisata dari luar daerah yang membawa wisatawan ke Banyumas,” ujar Ketua Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata se Eks Karesidenan Banyumas (Pebemas), M Kardiyo, kemarin.
Menurutnya, untuk membahas kebutuhan ini, para pemangku kepentingan serta kalangan akademisi perlu berdialog bersama. Sebab, menyusun sebuah buku referensi bukanlah hal yang mudah.
Buku panduan ini juga akan memudahkan Pemkab Banyumas untuk mempromosikan potensi wisata di daerahnya. Oleh karena itu, penyusunan buku panduan ini perlu mendapat perhatian serius.
“Kami sanga mendukung rencana penerapan aturan pendampingan wisatawan dengan pemandu lokal ini. Jadi pemandu wisata lokal dapat diberdayakan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC HPI Banyumas, Heri Nursinto mengatakan, bagi pemandu wisata, semakin banyak cerita yang didapatkan oleh wisatawan, tentu hal itu menjadi daya tarik tersendiri. Oleh karena itu pemandu wisata juga perlu menguasai segala hal yang berkaitan dengan Banyumas.
“Di Bali pun sama. Kalau ada wisatawan masuk, itu yang mendampingi local guide untuk menjelaskan tentang adat istiadat setempat,” ujarnya.(K35-52)