PURWOKERTO – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya SMP se Kabupaten Banyumas memberikan bantuan bagi puluhan seniman yang terdampak pandemi Korona. Bantuan berupa paket sembako tersebut diserahkan untuk pekerja seni yang tak lagi bekerja maupun sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Ketua MGMP Seni Budaya SMP, Mohammad Kholidin mengatakan, bantuan tersebut dikumpulkan oleh para guru untuk membantu seniman terdampak Covid-19 yang semakin memprihatinkan. Dana yang terkumpul dibagikan dalam bentuk paket sembako.
“Untuk jumlahnya Banyumas itu 30 (paket sembako). Hari ini secara simbolis, nanti sisanya kami berikan langsung agar tepat sasaran karena kondisi seniman, ada yang putranya sakit, ada yang tidak ada penghasilan sama sekali. Mudah-mudahan bisa bermanfaat,” ujarnya, usai pemberian bantuan sembako secara simbolis bersama Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono serta sejumlah guru yang tergabung dalam Gerakan Guru Seni Budaya Peduli Seniman (GGSBPS) Banyumas, di Dinas Pendidikan Banyumas, Rabu (20/5).
Menurut dia, dari hasil pengamatan terdapat sejumlah pekerja seni di Banyumas yang terpaksa menganggur selama dua bulan. Sebab, mereka tidak lagi menerima permintaan pentas maupun mengisi hajatan saat pandemi Korona ini.
Salah satu penerima bantuan, Sadono Sungging Wibowo (40) mengatakan, sejak pemerintah melarang gelaran hajatan, grup wayang yang diikutinya pun sepi aktivitas. Larangan tersebut membuat seniman sama sekali tidak bisa berkutik. Bahkan, sejumlah seniman yang memiliki pekerjaan sampingan seperti mengajar di sekolahpun turut terdampak.
“Karena sekolah juga libur, akhirnya dua lubang yang seharusnya untuk kami mencari nafkah benar-benar terdampak,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, kelompok yang terdampak pandemi Covid-19 tidak hanya kalangan masyarakat bawah saja. Kelas menengah ke atas pun turut merasakan dampak secara ekonomi.
“Kalau semua komunitas peduli tetangganya, kalau ini peduli pada seniman, ya selesai. Yang terdampak itu tidak hanya di tingkat bawah. Tapi juga ditingkat atas. Yang dibutuhkan itu tertib. Kalau tidak disiplin, pandemi nggak rampung-rampung. Kalau tidak rampung, ekonominya juga,” ucapnya. (K35-)