PURWOKERTO – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Senru atau seni rupa IAIN Purwokerto mengadakan kegiatan Pameran ART Freedom ke-6.
Acara yang merupakan acara puncak UKM Senru di penghujung tahun itu mengambil tema “Konservasi Rupa”, yakni sebuah gerakan kultural-ideologis tentang upaya menjaga keseimbangan alam dengan jalan seni rupa. Acara diselenggarakan selama lima hari dari tanggal 30 November hingga 4 Desember 2019.
Dalam event ini dilakukan beberapa rangkaian acara. Kegiatan pertama pameran lukisan yang digelar di dalam gedung student center dan diikuti lebih dari 60 karya mahasiswa IAIN Purwokerto dan salah satu seniman senior Banyumas, Hadi Wijaya. Pameran lukisan ini menjadi acara inti sebagai ajang memamerkan kreativitas dan bakat mahasiswa IAIN di bidang seni lukis.
Kegiatan kedua berupa workshop fotografi, diikuti oleh sekitar 30 mahasiswa. Fotografi menjadi salah satu divisi penting dalam senru, maka workshop fotografi diberikan sebagai tawaran lain selain dengan media lukis.
Kemudian, dilanjutkan dengan workshop gambar ilustrasi. “Keduanya sama-sama melatih menangkap landskap atau panorama atau gagasan, hanya beda media saja,” jelas pemateri workshop fotografi Rizal Girantika.
Kegiatan ketiga yaitu mural bersama, selain melukis di kanvas, kemahiran lain yang dipamerkan oleh UKM Senru adalah melukis di dinding, atau dikenal dengan seni mural.
Acara mural bersama ini menyedot perhatian banyak mahasiswa yang lalu lalang, karena hal ini merupakan acara yang jarang terjadi di IAIN, dan keempat, workshop cukil, menghadirkan pemateri dari Jakarta dan diikuti oleh sekitar 20 peserta.
Fahri Reza Alfian, selaku ketua panitia mengaku bahagia lantaran momentum tahunan ini berjalan lancar. Harapannya, dengan event ini kesadaran mengenai konservasi bisa ditangkap oleh mahasiswa IAIN Purwokerto. Sehingga kepekaan mengenai lingkungan menjadi kesadaran bersama dalam mewujudkan alam yang lestari.
“Dalam event ini kami sengaja menyuarakan mengenai konservasi. Tema ini sangat kontekstual dengan kondisi saat ini. Untuk itulah pameran dan kegiatan seni kali ini bernuansa kreativitas dengan bahan-bahan bekas, seperti kardus, kertas, dan bungkus rokok,” terang Reza sembari menunjukkan patung ogoh-ogoh di depan gedung student center yang terbuat dari barang-barang bekas. (K17-20)