CILACAP– Kebijakan peningkatan kapasitas jalur selatan Jawa ruas Wangon-Karangpucung-batas Jabar mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Masing-masing berpendapat, kebijakan tersebut akan menunjang kenyamanan berkendara, dan bisa menekan risiko kecelakaan.
Seorang sopir pikap, Slamet Anwar (28) mengatakan, ruas jalur selatan Jawa merupakan jalan nasional yang kesehariannya ramai pengendara. Jalan juga menjadi perlintasan berbagai bus antarkota antarprovinsi (Akap) hingga truk, karena menjadi penghubung Bandung-Yogyakarta.
Ruas jalan nasional itu juga banyak digunakan untuk jalur mudik-balik Lebaran. “Melihat kian banyaknya pengendara, untuk kebijakan peningkatan kapasitas jalur selatan ini, saya rasa memang sudah waktunya,” kata Slamet, ditemui SuaraBanyumas saat beristirahat di Karangpucung, Rabu (29/1).
Apalagi, lanjut dia ruas jalan Wangon-Karangpucung-batas Jabar itu banyak dihiasi tikungan tajam, terutama pada ruas Wangon-Karangpucung. Menurut dia, hal itu dapat menyulitkan kendaraan besar saat melintasi.
“Ketika jalannya lebar, waktu lewat tikungan jadi longgar, tidak sampai lewat batas lajur. Kalau papasan di tikungan juga jadi nyaman,” kata dia.
Senada dikatakan warga Cimanggu, Mubarok (30). Kebijakan peningkatan kapasitas jalur selatan Jawa dapat menunjang kenyamanan berkendara.
“Dengan pelebaran jalan, saya rasa akan lebih nyaman. Yang penting itu, kemulusan jalan harus tetap dijaga ke depannya,” kata Mubarok, Rabu (29/1).
Lebar dan Mulus
Kepala UPT Terminal dan Penumpang Dinas Perhubungan Kabupaten Cilacap, Masikhin Jafar mengatakan, kenyamanan berkendara perlu ditunjang kondisi jalan yang lebar dan mulus. Demikian halnya dengan jalur selatan Jawa ruas Wangon-Karangpucung-batas Jabar.
“Kalau menurut saya, itulah yang tengah diupayakan oleh Pemerintah Pusat di ruas itu. Secara bertahap, jalur selatan ini dilakukan peningkatan kapasitas, supaya bisa menunjang kenyamanan dan keamanan berkendara. Dengan begitu, tentunya dapat menekan potensi kecelakaan,” kata Masikhin Jafar, Rabu (29/1).
Merujuk data UPT Terminal Cilacap, banyak bus Akap yang kesehariannya melintasi jalur selatan Jawa ruas Karangpucung-batas Jabar. Utamanya bus dengan rute dari sejumlah wilayah Cilacap untuk tujuan Jakarta, Jabar dan sebagian di Provinsi Banten.
Jalur itu juga banyak dilintasi bus tujuan ke sejumlah wilayah Jateng, Yogyakarta, Jatim, sampai Bali.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melanjutkan upaya peningkatan kapasitas jalur selatan Jawa di ruas tersebut. Peningkatan kapasitas berupa pelebaran jalan menuju standar nasional, yakni 7 meter.
Merujuk data pemelihara, jalur selatan Jawa ruas Wangon-Karangpucung dari KM 34-56 Banyumas, atau 22 kilometer. Kemudian ruas Karangpucung- batas Jabar mulai batas KM 56 -107 Banyumas, atau sekitar 50 kilometer.
Hingga saat ini, jalan nasional penghubung Bandung-Yogyakarta di ruas itu tersisa 5,6 kilometer yang belum selebar 7 meter. Masing-masing di batas KM 56+400-58+400, 77+200-79+500, dan KM 89+500-91+200 Banyumas. Tiga titik itu masuk ruas Karangpucung-batas Jabar.
Sisa itu yang akan dikerjakan dalam lanjutan program tahun ini. Sehingga ke depan, ruas Wangon-Karangpucung-batas Jabar keseluruhan lebarnya sudah standar nasional. (tg-)