KARANGMONCOL – Pemkab menganggarkan Rp 100 juta melalui pos Bantuan Khusus Kabupaten (BKK) di APBD Perubahan untuk pembangunan Pasar Runjang Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol yang terbakar Agustus lalu.
Camat Karangmoncol, Juli Atmadi, Senin (16/9) mengatakan, BKK akan digunakan untuk memperbaiki pasar terutama untuk perbaikan atap pasar dan kalau mencukupi akan digunakan untuk pembatas antar los. Harus diakui, anggaran tersebut belum bisa untuk memperbaiki kerusakan secara keseluruhan.
“Untuk memperbaiki menjadi pasar yang permanen, dari pihak desa sudah membuat proposal bantuan ke Kementrian Desa terkait program pasar desa. Semoga bisa terealisasi,” katanya.
Saat ini para pedagang sudah mulai beraktivitas di shelter sementara yang dibangun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga. Lokasinya sekitar 30 meter dari pasar yang terbakar.
“Ada 59 pedagang yang menempati shelter. Mereka mulai berjualan sejak Senin (11/9) lalu. Dari pantauan, pedagang merasa lebih senang dan nyaman walaupun masih banyak keterbatasan disana-sini,” katanya.
Salah satu pedagang, Eni berterimakasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan fasilitas shelter untuk berjualan. Memang di awal-awal belum terlalu ramai, kemungkinan pembeli masih bingung terkait tempat pedagang langganannya.
“Walaupun sedih karena kebakaran, kami tetap optimis untuk berdagang, walaupun harus mengawali dari nol kembali. Saya berharap pasar Rujang Tunjungmuli segera diperbaiki, sehingga para pedagang bisa berjualan lagi disana,” katanya.
Seperti diketahui, kebakaran hebat terjadi di Pasar tradisional Runjang di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Sabtu (24/8) malam. Tidak ada korban jiwa, namun setidaknya 62 kios ludes akibat musibah tersebut. (H82-60)