PURWOKERTO – Selain dilakukan secara daring (dalam jaringan), kegiatan pembelajaran selama pandemi Covid-19 dapat pula dilakukan secara luring (luar jaringan).
Menurut Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sutikno, meski pembelajaran secara luring bisa digunakan, dalam pelaksanaannya juga tidak mudah. Dalam pembelajaran luring, guru harus datang ke beberapa lokasi untuk menyampaikan materi pelajaran ke kelompok siswa. Bagi guru ini cukup menyulitkan.
Dia menilai, sulit bagi guru untuk datang ke banyak titik yang menjadi lokasi kegiatan pembelajaran secara luring.
“Pembelajaran secara luring kurang efektif dan efisien, sebab jumlah peserta didik dalam tiap kali pembelajaran juga tidak bisa banyak sebagai dampak pandemi virus korona,” ujarnya.
(Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Harus Dibuat Menarik)
Sebagai contoh, bila dalam satu rombel (rombongan) ada 20 anak dan setiap kali pembelajaran tatap muka ini ada lima anak, maka setidaknya guru harus datang ke empat lokasi pembelajaran. Kondisi ini kurang efektif dan kurang efisien.
Adapun pembelajaran secara daring (dalam jaringan), menurutnya juga tidak mudah diterapkan.
“Dalam melaksanakan pembelajaran secara daring, sebenarnya kendalanya juga ada,” kata dia.
Sebagai contoh, terkait telepon pintar. Meski sekarang sudah zaman maju, namun tidak semua peserta didik sudah memiliki telepon pintar.
“Memang sebagian ada yang sudah punya sendiri, tetapi ada pula milik orang tuanya yang digunakan secara bersama-sama, bahkan ada juga yang tidak punya telepon pintar sama sekali,” jelas dia.
Selain itu, lanjut dia, bagi mereka yang punya telepon pintar, belum tentu wilayah di tempat tinggalnya sudah terakses jaringan internet. (bs-2)