PURWOKERTO – Pemerintah Presiden Joko Widodo-Wapres Ma’ruf Amin diminta bisa menjalankan amanah dan menjadi pemerintahan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Pemerintah yang dilantik merupakan pemerintahan untuk semua golongan dan kelompok. Jadi rangkul lah seluruh kekuatan masyarakat untuk membangun negeri ini,” jelas Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu (19/10).
Sebaliknya, kata dia, seluruh rakyat agar bisa bersikap legowo dan menerima pemerintahan Jokowi -Ma’ruf. “Saya juga minta rakyat legowo. Bila hendak memberikan masukan atau kritik, hendaknya tetap dalam porsi satu keluarga besar Republik Indonesia. Bukan dilandasi perbedaan sikap politik,” jelasnya.
Haedar menyatakan, pemerintah ke depan juga harus membuktikan pada rakyat bahwa ke depan akan melakukan perbaikan-perbaikan.
Dia menyatakan, NKRI harus dibangun bersama, karena banyak tantangan yang harus dihadapi pada setiap periode pemerintahan. “Sebagai organisasi yang ikut mendirikan Republik ini, Muhammadiyah tak ingin bangsa ini terpecah belah karena perbedaan pilihan politik,” ujarnya.
Dalam kehidupan demokrasi, nilai Haedar, perbedaan pandangan politik seharusnya sudah tidak ada lagi setelah pemilu selesai. “Begitu pemilu yang dilaksanakan sesuai konstitusi menghasilkan pemerintahan yang syah, maka pemerintahan yang terbentuk akan menjadi pemerintah bagi seluruh rakyat RI. Bukan pemerintah bagi kelompok tertentu saja,” katanya.
Soal sikap Muhammadiyah terhadap pemerintah baru ini, Haedar menyebutkan, banyak kader-kader Muhammadiyah yang ikut berjuang selama perang kemerdekaan.
Setelah Indonesia merdeka, Muhammadiyah juga telah banyak dan akan terus mengisi kemerdekaan melalui bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
“Di luar semua itu, kita di Muhammadiyah tidak pernah berfikir apa yang kita lakukan ada pamrih. Prinsipnya, Muhammadiyah berbuat yang terbaik bagi bangsa,” katanya.
Dalam hal ideologi, dia juga menegaskan, Muhammadiyah berpegang teguh pada komitmen Pancasila sebagai dasar negara. Dalam hal ini, Muhammadiyah berpandangan Pancasila sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Islam.
“Karena itu, Muhammadiyah akan selalu menjaga sekaligus membangun NKRI. Bukan hanya dengan meneriakkan jargon NKRI milik bersama,” katanya. (G22-20)