BANJARNEGARA – Menteri Perdaganga RI Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah siap untuk memberikan subsidi harga modified cassava flour (mocaf).
Subsidi tersebut diharapkan akan meningkatkan konsumsi mocaf sekaligus mengurangi impor terigu.
Hal itu disampaikan Zulkifli saat menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Banjarnegara, Jumat (4/11).
Baca Juga : Sirine Elwasi di Dusun Ngalian Terus Berbunyi Ada Apa
Menurutnya, dengan harga mocaf curah yang berkisar Rp15.000 per kg akan sangat sulit untuk bersaing dengan tepung terigu yang di kisaran Rp 12.000 per kilogram.
“Kalau harus bertarung dengan gandum jelas tidak akan menang. Karena itu, perlu kita dukung dengan subsidi. Yang harganya Rp15.000 nanti dijual dengan harga Rp12.000, yang Rp3.000 disubdisi dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” katanya.
Menurutnya, tepung mocaf sangat strategis karena menyerap hasil pertanian masyarakat.
Selain itu, mocaf juga sebagai subtitusi dari terigu sehingga dengan meningkatnya konsumsi domestik produk mocaf maka akan mengurangi impor terigu.
“Ini mengurangi impor yang bayarnya pakai dollar. Jadi sangat strategis dan harus kita dukung,” jelasnya.
Selain meningkatkan konsumsi domestik, lanjut Zulkifli, pihaknya juga akan membuka akses pasar ekspor.
Saat ini pihaknya tengah memperkuat hubungan dagang dengan India, Pakistan dan Bangladesh dengan total penduduk 1,5 miliar jiwa.
“Kemendag memiliki perwakilan dagang luar negeri di 40 negara, kami akan bantu melalui perwakilan dagang itu,” tandasnya.
Krisis Pangan
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Rony Hartawan mengatakan, saat ini dunia sedang mengalami ancaman krisis pangan dan ada 350 juta penduduk dunia mengalami krisis pangan akut.
Kondisi ini juga diperparah dengan situasi perang Rusia dengan Ukraina.
“Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum terbesar, sedangkan Indonesia improtir gandum terbesar. Jadi, jika dilihat solusi krisis pangan ini ada di Banjarnegara, yakni produk mocaf sebagai subtitusi terigu,” ujarnya.
BI KPw Purwokerto bersama Pemkab Banjarnegara terus memberikan dukungan, melalui pendampingan dan bantuan teknis serta mendorong perluasan pasar ekspor.
Salah satunya, peluncuran ekspor ke Turki sebanyak 45 ton mocaf. Selaini itu, terus melakuka edukasi dan mempromosikan pemanfaatan mocaf untuk bahan pangan lokal.
“Kami berharap, food station di Banjarnegara bisa terlaksana sehingga ekosistem pangan terpadu bisa terealisasi,” tandasnya.
Baca Juga : Kafilah Porsadin Banjarnegara Dilepas
CEO Rumah Mocaf Indonesia Riza Azyumarridha Azra mengatakan, mocaf memiliki karakteristik seperti tepung terigu, namun lebih sehat dibandingkan terigu.
Pihaknya terus melakukan edukasi masyarakat tentang pemanfaatan mocaf untuk berbagai makanan.
“Sebenarnya target pasar kita justru dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor gandum,” ujarnya.(cs-7)