PURWOKERTO – Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin melakukan pengecekan terkait kesiapan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto dalam menangani pasien yang memiliki faktor risiko terpapar virus korona. Kedatangannya disambut Bupati Banyumas Achmad Husein dan Direktur RSUD Prof Dr Margono Tri Kuncoro beserta jajarannya.
Dalam pengecekan tersebut, Ganjar mengaku gemas terkait pengecekan atau pengujian sampel pasien yang masih harus dilakukan di Jakarta (Balitbangkes Kemenkes), sehingga membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya.
“Saya rada gemes-gemes piye gitu lho (Saya agak gemes-gemes bagaimana lho), karena semua menjadi lama prosesnya, lantaran sampel pasien harus dikirim ke Jakarta,” kata dia.
Maka dari itu, ia sempat bertanya biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat sebuah laboratorium yang akan digunakan untuk menguji atau mengecek sampel pasien tersebut.
“Kalau gawe dewe sampe piro to? (Kalau membuat laboratorium sendiri biayanya sampai berapa?). Sampai menghabiskan dana Rp 50 miliar tidak kira-kira?,” tuturnya.
Jika kebutuhan biayanya tidak sampai Rp 50 miliar, pihaknya berencana untuk membangun sendiri laboratorium tersebut. “Kalau tidak sampai sebesar itu, tak gawe dewe tahun ngarep (saya mau membikin sendiri tahun depan), biar Jateng mampu sendiri, sehingga kalau ada apa-apa bisa langsung melakukan pengecekan
sampel sendiri,” ujar dia.
SDM
Sementara terkait dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM), khususnya tenaga kesehatan yang dibutuhkan, ia mengaku jumlahnya sudah lebih dari cukup. “Kalau SDM-nya kami kira cukup dan banyak, bahkan kemungkinan berlebih. Kalau untuk alatnya (peralatan) kecillah nanti,” tutur dia.
Ganjar mengatakan, laboratorium yang akan dibuat tersebut tidak harus berada di Semarang, tetapi bisa di kabupaten/kota yang lain. “Tidak harus di Semarang, di Banyumas juga oke (bisa). Yang penting ada di wilayah Jawa Tengah yang jaraknya bagi mereka-mereka yang akan melakukan pengecekan tidak terlalu jauh, sehingga hasilnya bisa lebih cepat diketahui,” terangnya.
Dia menegaskan, secara umum rumah sakit di Jawa Tengah siap untuk menangani pasien yang memiliki faktor risiko terpapar virus korona. “Insha Allah kita siap. RSUP Dr Kariadi Semarang sudah kita cek kesiapannya, RS Dr Moewardi Surakarta sudah kita cek, dan sekarang RS Margono Soekarjo juga kita cek,” tuturnya.
Selain itu, seluruh tenaga kesehatan juga sudah siap. “Tadi dokter-dokter juga sudah kami tanya kesiapannya, dan mereka sudah siap. Jadi masyarakat tidak perlu ragu dan tidak perlu takut,” katanya.(H48-60)