CILACAP– Usai diguyur hujan selama berjam-jam, jalan kabupaten ruas Gunungtelu-Cidadap di Dusun Suryan, RT 3 RW8 Desa Karangpucung, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Rabu (4/3) malam, ambles.
Akibatnya, jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sedangkan pengendara roda dua tampak masih bisa melintasi.
Warga yang tinggal di dekat lokasi, Rusmini mengatakan, amblesnya jalan kabupaten di titik itu sudah terjadi sejak Rabu malam. Kejadian lebih dulu diawali dengan retak-retak, saat hujan lebat mengguyur.
“Kemudian selepas magrib, sudah mulai ambles. Tapi kendaraan roda empat, saat itu masih bisa lewat. Nah, sekitar jam 02.00, amblesnya lebih parah dan sampai tidak bisa dilewati mobil,” katanya, ditemui SuaraBanyumas di lokasi kejadian, Kamis (5/3).
Padahal, ruas jalan itu menjadi akses utama warga setempat menuju ke Desa Gunungtelu-Cidadap. Ruas jalan itu juga menghubungkan wilayah setempat menuju Kecamatan Sidareja atau ke Kecamatan Cimanggu.
“Secara otomatis, jalan sudah tidak bisa dilewati mobil. Karena jalan yang ikut ambles terbawa tanah itu lebih dari separohnya,” kata dia.
Camat Karangpucung, Martono mengukur, jalan yang ambles dengan kedalaman 20- 60 sentimeter. Ruas jalan selebar lebih dari 4,5 meter. Kemudian jalan yang tidak ambles di titik itu nyaris hanya berkisar 1 meter.
Amblesnya jalan menghambat lalu lintas kendaraan, terutama dari arah Desa Karangpucung ke Desa Gunungtelu-Pangawaren-Cidadap, atau sebaliknya. “Kendaraan roda empat tidak bisa melintasi. Arus lalin dialihkan via Dusun Gunungtelu,” katanya, ditemui SuaraBanyumas, usai mengecek lokasi bersama pihak terkait.
Sesuai pemantauan, jalan alternatif di Dusun Gunungtelu relatif sempit. Sudah begitu, medan jalan berupa tanjakan terjal.
Sementara itu, Kepala UPT Pemeliharaan Jalan pada Dinas PUPR Kabupaten Cilacap, Indra Krisdiyanto mengatakan, jalan yang ambles itu masuk ruas Gunungtelu-Cidadap. Usai kejadian, pihaknya langsung melaporkan kepada dinas induk di Cilacap.
“Sudah kami laporkan ke dinas. Menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan,” kata Indra Krisdiyanto, dikonfirmasi SuaraBanyumas, Kamis (5/3).
Disampaikan, kejadian amblesnya jalan merupakan keadaan di luar kendali, atau masuk bencana alam. Kejadian tersebut dalam bahasa PUPR diistilahkan force major. “Untuk penanganan darurat bencal (bencana alam) dikoordinasikan dengan BPBD,” kata dia.
Sementara itu, bencana alam juga melanda sejumlah tempat di wilayah eks distrik Majenang. Di Dusun/Desa Cidadap, Kecamatan Karangpucung, jalan kabupaten longsor tergerus air. Martono mengatakan, jalan itu menjadi penghubung Ciporos-Cidadap.
Di Desa Cibalung, Kecamatan Cimanggu, terjadi tanah longsor yang menimbun jalan desa penghubung Dusun Bojonggintung-Gunung Tiga. Kemudian di Desa Negarajati, hujan lebat dan lama mengakibatkan turap SD Negeri 2 Negarajati longsor. “Itu kejadiannya hari Rabu, dan sudah ada upaya penanganan melalui kerja bakti,” kata Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono, melalui Petugasnya, Rahmat Basuki.
Longsor susulan, lanjut dia juga terjadi di Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu dan menimbun jalan kabupaten ruas Panimbang-Mandala. Namun demikian, dampak timbunan di jalan sudah ditangani.
Tanah longsor juga terjadi di Dusun/Desa Cigintung, Kecamatan Wanareja. Petugas UPT BPBD Majenang, Muhadi mengatakan, longsor mengenai satu rumah warga milik Warhinah ( 50). (tg-52)