PURWOKERTO – Bupati Achmad Husein memperkenalkan aplikasi untuk model pengelolaan sampah dalam jaringan. Model tersebut diberi nama Sampah Online Banyumas (Salinmas).
Pengenalan awal disampaikan kepada lurah di wilayah eks Kotatib Purwokerto dan kelompok swadaya masyarakat (KSM) pengelola sampah, di ruang pertemuan Djoko Kaiman, Pendapa si Panji Purwokerto, Rabu (18/9), malam.
Menurut Bupati, permasalahan sampah mesti dirunut akar masalahnya. Persoalan sampah selalu bertalian tanpa ada ujung. Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa diarahkan untuk memilih dan memilah lebih dulu sampah rumah tangga atau sampah di titik pertama.
“Nanti masyarakat dapat mengunduh aplikasi Salinmas melalui gawai. Semua proses dalam mengelola sampah nanti akan melalui aplikasi ini. Harapan nya, aplikasi ini bisa dilaunching tanggal 21 September nanti,” katanya.
Menurutnya, aplikasi ini digunakan lewat telepon pintar. Modelnya pun hampir sama ojek online. “Jadi nanti seperti pesan makanan lewat ojek online,” katanya.
Husein menjelaskan, untuk sampah organik dan plastik nanti akan dihargai. Sampah organik dihargai sekitar Rp 2000. Sedangkan sampah plastik akan dihargai oleh Aspal Mix Plan (AMP).
(Baca juga: Semangat Melawan Sampah Plastik Ala Ibu-ibu)
Soal pengelolaan tenaga listrik sampah, Bupati menjelaskan, jika direalisasikan biayanya sangat mahal. Kebutuhan pasokan sampah per harinya minimal membutuhkan sekitar 240 ton.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Banyumas, Suyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi rencana penggunaan aplikasi sudah tujuh kali ke kelompok-kelompok masyarakat dan unsur pemerintah daerah. Dia berharap agar aplikasi segera dapat diluncurkan dan diterapkan.
“Ke tujuh kali pertemuan membahas Salinmas. Lurah dan ketua LSM dapat memahami dan melaksanakan program ini,” pungkasnya. (G22-37)