PURWOKERTO – Skuad Persibas Banyumas akan berjuang untuk memperlebar peluang lolos ke babak semi Liga 3 regional Jawa Tengah 2019, saat dijamu PPSM Sakti Magelang, di Stadion Soebroto, sore ini (Sabtu, 7/9). Tiga poin atau minimal satu angka, sangat vital bagi Laskar Bawor.
Saat ini Persibas berada di posisi runner up klasemen sementara grup 5, dengan nilai tiga. Poin Banyumas sama dengan PSIP Pemalang, namun Persibas unggul selisih gol, yakni 2-1, adapun Pemalang 33-3. PPSM Sakti di urutan terbawah, dan puncak klasemen diduduki Persekat Kabupaten Tegal, nilai enam.
Melihat betapa penting nilai dari Magelang, Manajer Tim Trisno Sudarso membakar semangat dan motivasi pemain, saat melepas skuad besutan Ispriyanto, di Stadion Satria, Purwokerto, kemarin. Dia meminta anak-anak bermain penuh semangat sepanjang 45 menit x 2, mengeluarkan seluruh kemampuan, dan tenang meski di kandang lawan.
”Laga ini tanpa penonton, jadi seperti bermain di tempat netral.”
Menajer itu juga mengingatkan kejadian di laga sebelumnya melawan PSIP Pemalang. Saat itu di babak I permainan skuad Banyumas biasa-biasa saja, memasuki babak II bangkit dan mampu mencetak dua gol. Untuk di Magelang, diharapkan bermain maksimal sepanjang pertandingan. Kalau main bagus baru di babak II, akan sulit mengejar kalau sudah tertinggal.
Dia juga menjanjikan bonus untuk pencetak gol dan pemain yang memberi umpan, serta penjaga gawang. ”Bonus itu berlaku kalau pulang membawa poin, kalau kalah hapus.”
Pelatih Persibas Ispriyanto mengatakan setiap usai pertandingan selalu dilakukan evaluasi. Kelemahan yang muncul di laga sebelumnya dismapaikan pemain, agar tidak terulang. Dari laga ke laga berikutnya, penampilan anak-anak meningkat.
Pada partai sebelumnya di Magelang, PPSM Sakti kalah 0-1 dari Persekat Kabupaten Tegal. Di satu sisi itu menjadi penyemangat pemainnya untuk mengikuti jejak Persekat, di sisi lain anak-anak harus waspada akan potensi kebangkitan lawan.
Ada dua kemungkinan terjadi pada tim yang baru kalah, yakni bangkit semangat untuk menebus kekalahan, atau malah kehilangan motivasi. ”Kami harus mewaspadai potensi kebangkitan pemain Magelang ini.” (bd-60).