BAWANG – Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Alif Baa Mantrianom memberikan dukungan kepada tenaga medis yang menangani penyakit virus korona (Covid-19). Selain dukungan moril dan doa, santri dari ponpes tersebut juga memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) dan suplemen makanan.
Pengasuh Ponpes Tangho Alif Baa KH Khayatul Makky mengatakan, penyakit korona kian merebak. Bukan hanya masyarakat yang kian khawatir, hal tersebut juga dirasakan oleh para petugas medis sebagai garda terdepan dalam menangani penyakit korona.
“Kedatangan kami ke sini untuk memberikan dukungan moril kepada petugas medis korona di RSI Banjarnegara. Semoga Allah selalu melimpahkan keselamatan dan kesehatan kepada mereka yang bertugas menolong sesama,” katanya, saat berkunjung ke RSI Banjarnegara, Sabtu (21/3).
Pada kesempatan itu, Gus Khayat juga menyerahkan bantuan berupa APD dan suplemen makanan kepada petugas medis korona. Dengan bantuan terebut diharapkan petugas medis akan lebih terlindungi ketika sedang menangani pasien.
Gus Khayat juga mengimbau agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk sementara menghindari kerumunan dan keluar rumah hanya untuk hal yang penting. Selain itu, juga untuk selalu menjaga kebersihan diri dan kebersihan hati dan senantiasa berdoa agar pandemi korona segera berakhir.
Mewakili manajemen RSI Banjarnegara, dr Mastrurotut Daroen menyampaikan terima kasih atas dukungan dari kalangan pondok pesantren kepada tenaga medis penanganan korona. Hal tersebut menunjukkan tim medis tidak sendirian dalam menangani korona.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Dikatakan, ketersediaan APD bagi tenaga medis yang menangani virus korona memang sangat diperlukan. Mengingat, kebutuhannya terus meningkat dengan semakin tingginya penanganan pasien.
“Terima kasih juga atas bantuan APD dari Ponpes, semoga tenaga medis merasa tenang dalam memberikan layanan kepada pasien,” terangnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut untuk ke RSI Banjarnegara untuk berobat. RSI Banjarnegara sudah memiliki protokol penanganan kasus korona. Pihaknya tengan membangun ruang isolasi yang terpisah dari layanan kesehatan lainnya. (K36-20)