Primbon adalah kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta. Primbon berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring milik Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, primbon didefinisikan sebagai kitab yang berisikan ramalan, buku yang menghimpun berbagai pengetahuan kejawaan, berisi rumus ilmu gaib, sistem bilangan yang pelik untuk menghitung hari mujur, dan mengurus segala macam kegiatan yang penting.
Asal usul Primbon Jawa di mulai pada masa kejayaan kerajaan Mataram Hindu-Buddha pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Pada masa itu, kerajaan Mataram memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan sistem pengetahuan Jawa, termasuk primbon. Para raja dan pemimpin kerajaan menganggap primbon sebagai panduan untuk mengambil keputusan yang baik dalam kehidupan politik, sosial, dan bahkan perkawinan.
Primbon memiliki fungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap sebelum melakukan suatu tindakan dalam kehidupan di dunia. Sejak dahulu, primbon digunakan masyarakat Jawa dalam menentukan arahan demi mencapai keselamatan dan kesejahteraan lahir-batin di dunia. Sebagian besar, primbon jawa berisi bahasan mengenai perhitungan, perkiraan, ramalan nasib, ramalan watak manusia, dan lain-lain.
Primbon juga berisi tentang daur hidup manusia. Daur hidup manusia dalam primbon berisi dari mulai kelahiran manusia hingga dewasa. Setiap tingkatan daur hidup, akan dilaksanakan upacara-upacara tertentu. Misalnya, upacara tujuh bulanan atau pitonan.
Demikianlah berita menarik tentang sejarah dan manfaat primbon. Semoga bermanfaat!