KALIBENING – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meningkatkan kapasitas dan kemampuan daya saing petani kopi di Kecamatan Kalibening. Diharapkan, petani kopi dapat mendapatkan nilai ekonomi yang lebih optimal dari komoditas kopi.
Kepala Bagian Divisi Peningkatan Kapasitas Usaha PT PNM Andi Irnawati mengatakan, sebagai BUMN yang bergerak di pembiayaan, PT PNM memiliki kewajiban untuk mendampingi dan membina nasabah untuk menjadi wirausaha sukses. Upaya ini dilakukan melalui berbagai pelatihan bagi nasabah dan calon nasabah.
“Inilah nilai lebih PT PNM dibandingkan lembaga pembiayaan lain,” katanya, saat Peningkatan Kapasitas Usaha bagi petani kopi di Kalibening, Selasa (22/10).
Menuturnya, selain pelatihan usaha yang bersifat umum, pihaknya juga memberikan pelatihan yang spesifik. Salah satunya, dengan membentuk klaster petani kopi di Kalibening. Pihaknya menggelar pelatihan usaha bagi petani kopi untuk meningkatkan kapasitasnya.
Sebelumnya sudah dilakukan pelatihan budi daya tanaman kopi dan proses pengolahan kopi. “Kali ini, kami latih petani untuk pemasaran, baik secara online maupun usaha kedai kopi,” jelasnya.
Pihaknya berharap, dengan peningkatan kapasitas usaha ini diharapkan akan menjadikan petani berkembang. Dengan demikian, petani bisa mendapatkan nilai lebih dari komoditas kopi yang mereka hasilkan. Pihaknya juga siap untuk mendukung permodalan bagi yang akan mengembangkan usahanya.
“Harapan kami, petani nasabah PNM tidak di situ-situ saja, tapi bisa mendapatkan nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan hanya menjual biji kopi segar,” tandasnya.
Mengangkat Citra
Pemimpin Cabang PT PNM Banjarnegara Heri Purwosatriawan menambahkan, klasterisasi kopi ini merupakan upaya untuk mengangkat citra kopi produksi petani Banjarnegara. Beberapa jenis kopi dari Banjarnegara sudah mendapatkan pengakuan sebagai kopi terbaik dalam kontes kopi. “Sayangnya, selama ini masih banyak kopi dari petani yang dijual ke luar daerah dalam bentuk kopi segar,” ujarnya.
Melalui klasterisasi petani kopi diharapkan petani dapat mengoptimalkan pendapatan dari komoditas kopi. Selain dari proses produksi, petani juga menapatkan nilai ekonomi yang lebih dari pengolahan dan pemasaran.
Dikatakan, program peningkatan kapasitas usaha ini diikuti oleh 50 orang, baik dari nasabah maupun calon nasabah. Setelah Kalibening, pihaknya berencana melakukan klasterisasi kopi di wilayah lain. Penilaian itu didasarkan atas potensi produksi dan jumlah nasabah. “Kalau di situ produksi kopinya bagus dan nasabahnya banyak, tidak menutup kemungkinan untuk program serupa,” tandasnya.
Ditambahkan, PT PNM Cabang Banjarnegara saat ini membawahi 8 unit yang tersebar di sejumlah kabupaten dengan jumlah nasabah 1.200 orang. Pihaknya siap memberikan fasilitas permodalan bagi usaha kecil menengah yang akan mengembangkan usahanya. (K36-20)