PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menginstruksikan seluruh camat dan jajarannya siaga sebagai bentuk antisipasi merebaknya virus Korona. Hal itu menyusul datangnya puluhan warga Desa Onje, Kecamatan Mrebet dari Jakarta dan sekitarnya, Jumat dan Sabtu (20, 21/3) malam.
“Ada informasi tiga bus dari Jakarta dan sekitarnya mengantar warga Purbalingga mudik. Semua camat harus siaga,” kata Tiwi, Minggu (22/3).
Kemarin, 78 warga Desa Onje yang baru pulang kampung dari Jakarta dan sekitarnya diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas Puskesmas Mrebet. Hasilnya, suhu tubuh mereka di bawah 38 derajat Celcius.
“Dari mereka yang diperiksa, ada 18 yang mengeluh batuk,” kata Camat Mrebet, Arief Handoyo.
Seluruh warga tersebut, oleh pihak Puskesmas diminta untuk tidak pergi ke luar rumah selama 14 hari ke depan. Mereka juga didata dan masuk dalam pengawasan.
Kades Onje, Mugi Ari Purwono mengatakan, para pemudik itu bekerja di salah satu pabrik baja. Menurut pengakuan koordinator pemudik, di perusahaan itu mereka juga dicek kesehatannya setiap hari, termasuk sebelum pulang kampung.
“Bahkan dalam perjalanan, mereka disemprot disinfektan di sejumlah terminal bus,” katanya.
Sementara itu, terkait penyakit Korona, data terkini sampai Minggu, 22 Maret 2020 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga mencatat 22 pasien dalam pengawasan (PDP), 7 orang dalam pengawasan (OPD) dan 46 orang dalam risiko (ODR).
Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono mengatakan, karena kondisinya membaik, sembilan PDP telah dipulangkan dari RSUD dr Goetheng Tarunadibrata ke rumah masing-masing dan diminta melakukan karantina mandiri.
“Disl samping kondisi membaik, ruang isolasinya mau dipakai oleh PDP baru. Namun kami masih menunggu hasil tes sembilan PDP tersebut dari Laboratorium Balai Besar Kesehatan Lingkungan Yogjakarta,” katanya. (H82)