BANYUMAS – Rencana Pemerintah Kecamatan Banyumas merevitalisasi kawasan Titik 0 Kilometer Banyumas perlu berkonsultasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banyumas. Pasalnya, di lokasi tersebut terdapat sejumlah bangunan peninggalan sejarah yang belum terdaftar.
Anggota TACB Banyumas, Arief Rahman mengatakan, salah satu bangunan bersejarah yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya adalah bekas gedung karesidenan Banyumas. Bangunan tersebut kini berubah menjadi gedung sekolah SMK 1 Banyumas.
“Ya, (gedung SMK 1 Banyumas) belum dikaji,” kata dia, ketika ditemui Jumat (21/2).
Menurutnya, di sekitar simpang tiga Kejawar tersebut juga terdapat bangunan bersejarah lainnya. Oleh karena itu, sebelum memulai proses revitalisasi pihaknya menyarankan Pemcam Banyumas untuk berkonsultasi dengan TACB untuk melakukan kajian terlebih dahulu.
Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas ini mengatakan, usulan untuk merevitalisasi kawasan Titik 0 Kilometer ini merupakan ide yang menarik. Sebab, konsep ini dapat menjadi daya tarik baru bagi masyarakat serta wisatawan.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas, Destianto memberi dukungan rencana revitalisasi tersebut. Meski demikian dia meminta Pemcam Banyumas untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.
“Selain Forkompimcam juga perlu berkomunikasi dengan TACB, Dinhub, Dinperkim maupun Dinakerkop UKM karena akan melibatkan unsur UMKM di sana,” ujarnya.
Sebelumnya, Camat Banyumas, Abdul Kudus berencana merevitalisasi kawasan Titik 0 Kilometer Banyumas menjadi ruang publik. Konsep ini diharapkan dapat membangkitkan roda perekonomian warga.
“Itu kan tanah milik Desa Kejawar. Jadi ada peluang untuk digarap dibuat semacam taman yang memunculkan simbol nol kilometer dan menjadi tempat kumpul serta UMKM. Tapi ini perlu konsep yang matang karena di sana sudah ada bangunan yang permanen,” ucapnya. (K35-60)