BATUR – Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara meluncurkan program Dokter Sahabat Sekolah. Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada kaum remaja agar tidak terjerumus dalam tindakan asusila.
Direktur RSI Banjarnegara dr Agus Ujianto mengatakan, masa remaja merupakan fase yang unik. Mereka dalam masa pencarian jati diri sehingga sangat rawan terjebak pada penyimpangan perilaku sosial. Karena itu, masyarakat hendaknya tidak membiarkan remaja terjebak perilaku yang menyimpang.
“Masa remaja juga masa emas, kita selaku orang tua, terlebih dokter perlu mendampinginya, dengan bermacam kegiatan positif. Karena itu, kami datang dan berbaur dengan anak SMA di Batur ini. Ini upaya kecil kami terus mencoba menyelamatkan bangsa,” katanya, saat peluncuran Dokter Sahabat Anak di SMA 1 Batur.
Menurutnya, remaja merupakan fase antara anak dan orang dewasa. Di satu sisi, dia masih anak-anak yang hidupnya tergantung orang lain dan psikologisnya belum matang. Di sisi lain sudah injakkan kaki sebagai dewasa, yang sebenarnya secara biologis mampu menjalankan fungsi orang dewasa.
“Kondisi ini membuat remaja belum bisa dipercaya sepenuhnya sebagaimana layaknya orang dewasa. Faktanya remaja banyak sekali yang bermasalah, walau tidak sedikit remaja yang hidupnya terarah, sehingga bisa tampilkan prestasi membanggakan,” paparnya.
Dikatakan, pada dasarnya psikologis remaja memiliki berbagai kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Di antaranya kebutuhan keamanan, cinta, pengakuan, kebebasan atau kemandirian, kebutuhan ekspresi diri dan berprestasi, dan kebutuhan aktualisasi diri dan rohaniah.
Kepala SMAN 1 Batur Linovia Karmelita mengatakan, program Dokter Sahabat Sekolah ini bukan hanya menyasar permasalahan siswa saja, namun jauh lebih luas yaitu keluarga sekolah termasuk komite sekolah. Dirinya mengaku nyaman bisa bekerjasama dengan RSI Banjarnegara.
“Nanti ada layanan kesehatan, juga ada pembinaan kesehatan melalui Pramuka berupa Saka Bhakti Husada di bawah binaan RSI Banjarnegara,” pungkasnya. (K36-52)