KARANGMONCOL- Tiga keluarga di wilayah RT 5 RW 2 Dukuh Paguyangan Dusun 1 Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol harus diungsikan. Pasalnya rumah mereka terancam longsor.
Masing-masing keluarga Taryono, Kastoni dan Sarpin. Sedangkan empat rumah lainnya juga terancam. Para penghuninya diminta meningkatkan kewaspadaan dan segera untuk mengosongkan rumah tersebut.
Kepala Desa Sirau, Dirun mengatakan, pada Rabu (26/2) dengan mulai terlihatnya gerakan tanah di area perbukitan dekat sawah di wilayah setempat. Hingga pada Kamis (27/2), tanah di lokasi tersebut bergerak dan longsor.
“Longsor tidak menimbulkan korban atau kerusakan bangunan. Namun tiga keluarga harus diungsikan karena rumah mereka sangat dekat dan terancam. Empat rumah lainnya juga terancam dan penghuninya diminta waspada dan harus segera mengosongkannya,” katanya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, di area longsor dipasang garis polisi. Hingga kemarin sore, sejumlah pihak masih melakukan siaga di lokasi kejadian. Hal ini karena hujan masih turun dengan intensitas tinggi.
“Kami terus pantau dan laporkan. Pengumuman kepada warga agar menjauhi lokasi larangan juga terus dilakukan. Jangan sampai mereka melanggar hanya karena melihat dan menganggap tanah masih aman,” tegasnya.
Material Longsor
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Mohammad Umar Faozi mengatakan, material longsor sudah mencapai 300 meter dengan kedalaman sampai kurang lebih 50 meter.
Penyebab longsor karena aliran sungai di bawah persawahan dan kebun di perbukitan yang aliran airnya terus meningkat. Sehingga tanah di lapisan bawah terbawa. Lalu berangsur dan semakin cepat terjadi pergerakan tanah dan akhirnya longsor.
“Kondisi itu baru perkiraan kasat mata. Namun kami segera mendatangkan tim Geologi dari Unsoed. Rencana pada Jumat (28/2) akan turun ke lokasi,” katanya.
Dari pengecekan tim geologi itu, akan diketahui dampak dan seberapa tingkat bahaya yang ditimbulkan karena longsor tersebut, termasuk penanganannya. (H82)